Bupati Belu Tekankan Komitmen dan Kerja Sama Stakeholder untuk 5 Pilar STBM

: Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Sp. PD-KGEH, Finasim buka rapat pleno Pokja PKP Kabupaten Belu bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Belu, Tim Penggerak PKK Kecamatan, Para Camat, Kepala Desa, Lurah, Kumpesa Rai Belu, dan Kepala Puskesmas dalam rangka penyampaian hasil verifikasi pilar 2 - pilar 5 STBM


Oleh MC KAB BELU, Kamis, 25 Januari 2024 | 10:25 WIB - Redaktur: Juli - 80


Belu, InfoPublik - Bupati Belu, Taolin Agustinus membuka rapat pleno Pokja PKP Kabupaten Belu bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Belu, Tim Penggerak PKK Kecamatan, para camat, kepala desa, lurah, Kumpesa Rai Belu, dan Kepala Puskesmas dalam rangka penyampaian hasil verifikasi pilar 2 - pilar 5 STBM.

Kegiatan yang merupakan hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten Belu dengan Yayasan Plan Internasional Indonesia dan Yayasan Pijar Timur Indonesia ini diadakan di Aula Cerdas Belu, Selasa (23/1/2024).

Bupati Belu mengatakan, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) ini merupakan bagian penting dari kesehatan yang berkaitan dengan pola hidup sehat.

"Tidak gampang mengubah pola hidup orang dalam hal buang air besar, cuci tangan, pengelolaan limbah rumah tangga, sampah rumah tangga, sampah cair, dan macam-macam yang terkait dengan kesehatan di masyarakat," ujarnya.

Bupati Belu menuturkan, terkait pola hidup sehat, seluruh stakeholder perlu memperbaiki komitmen dan deklarasi ulang, karena ada perlambatan sosialisasi dan tindakan dilapangan terutama dalam hal buang air besar dan pembuangan sampah di mana-mana.

"Padahal sederhana saja, sampah rumah tangga ini kita bisa buat kompos dan diolah. Sampah-sampah yang dianggap bahaya harus dikumpulkan dan dikelola secara khusus. Hal ini gampang diucapkan, tetapi tidak gampang dilaksanakan. Oleh karena itu, hari ini komitmen di atas kertas dan kita akan cek komitmen dilapangan terhadap pencapaian indikator-indikator untuk STBM ini," jelasnya.

Bupati Taolin Agustinus juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam pelaksanaan program STBM ini.

"Ini kalau kerja sendiri tidak akan selesai, oleh karena itu terima kasih kepada seluruh teman khususnya Yayasan Pijar Timur, dari Plan Internasional dan para camat untuk dikawal, supaya pada saat penilaian dan verifikasi lapangan semuanya bisa sesuai dengan yang diharapkan," imbuh bupati.

Disampaikan pula, persentase untuk pilar 1 sudah cukup baik, tetapi yang lain-lain masih memprihatinkan. "Mudah-mudahan kerja keras dan upaya kita selama ini bisa di atas 70 persen, terutama pilar pengelolaan limbah rumah tangga atau sampah yang akan terus kita perhatikan itu," ujarnya.

Dia minta kepada para camat agar turun ke lapangan dan melihat secara langsung kendala yang dihadapi masyarakat serta bersama-sama menyelesaikan masalah tersebut, sebab mengubah kebiasaan butuh waktu tapi yang terpenting kita harus berusaha dan kita memulai agar tidak tertinggal," tandas Bupati Belu.

Sementara itu, Kepala BP4D Kabupaten Belu, Rine Bere Baria, memaparkan bahwa, hasil Verifikasi Tim Pokja PKP Kabupaten Belu dalam rangka Deklarasi STBM Kabupaten Belu, hasilnya untuk pilar 1 yaitu berhenti buang air besar sembarangan hanya ditemukan pada 3 KK di Kecamatan Raihat.

Sedangkan untuk pilar 2 yakni cuci tangan pakai sabun hampir di seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Belu, yang mana masyarakat tidak menyediakan tempat cuci tangan.

Untuk pilar 3 yakni pengelolaan makanan dan air minum sehat ditemukan bahwa sudah baik, sementara untuk pilar 4, pengelolaan sampah rumah tangga, hampir di seluruh kecamatan, masyarakat tidak menyediakan tempat pembuangan sampah secara khusus.

Sementara untuk pilar 5 terkait limbah cair rumah tangga, ditemukan sedikit lebih baik karena tidak ditemukan adanya genangan buangan dari kamar mandi. Dirinya berharap agar Kabupaten Belu bisa lolos pada beberapa pilar STBM.