:
Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 19 Januari 2024 | 13:51 WIB - Redaktur: Tobari - 54
Sleman, InfoPublik - Lahan yang ada di sekitar rumah harus dikelola dengan baik, dimanfaatkan untuk sesuatu yang produktif seperti ditanami sayur-sayuran untuk kebutuhan rumah tangga. Dari hari ke hari harga sayuran naik, sementara jumlah penduduk terus bertambah, sehingga tak bisa dipungkiri lahan pertanian pun berkurang.
“Ibu-ibu KWT ini cukup keren, mampu memanfaatkan lahan untuk berbagai jenis tanaman. Hasil panen pun bisa dijual ke anggota dan warga sekitar. Ini keren,” kata Suparmono, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Sleman saat mengukuhkan Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Berseri Nasri III Sumbersari Moyudan pada Kamis (18/1/2023).
KWT harus terus bergerak dalam mengolah lahan yang ada secara bersama, bertahap dan berkelanjutan penuh semangat serta melakukan inovasi. Untuk meningkatkan kualitas anggota, KWT harus mau belajar dari berbagai sumber yang kian mudah didapatkan, salah satunya studi tiru ke KWT lain yang sudah berhasil.
Pengukuhan dihadiri oleh Sukadi Lurah Sumbersari, Riana S dari UPTD, E Desta Babinsa, penyuluh pertanian lapanan (PPL), Zamzuri Latif Dukuh Nasri, tokoh Masyarakat, ketua RT RW setempat serta seluruh anggota.
Sukadi Lurah Sumbersari memberikan apresiasi atas kegiatan hingga dikukuhkannya KWT Mekar Berseri, sehingga lahan pekarangan yang selama ini “nganggur” dapat dimanfaatkan. Pemanfaatan itu pun akan menambah kesejahteraan warga, tegasnya.
Sukadi juga menyampaikan “unek-unek”-nya agar Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman bisa membantu petani dan KWT, utamanya pengadaan pupuk yang harganya kian meroket dengan birokrasi yang mudah.
Sementara Nani Trisnaningsih Ketua KWT Mekar Berseri memaparkan, organisasi yang dipimpinnya beranggotakan 22 ibu-ibu aktif. KWT didirikan awal Oktober 2023, dengan lahan yang ditanami seluas 200 m. Lahan serta berbagai kegiatan dimanfaatkan untuk pembelajaran dan gotong-royong.
“Kita buatkan jadwal atau piket untuk perawatan tanaman, sehingga tanaman terawat dengan baik,” kata Nani.
“Piket pun berjalan dengan baik, tanaman subur, dan hal itu dapat dilihat saat panen perdana. Hasil panen kemudian dijual kepada warga masyarakat utamanya kepada ibu-ibu saat pertemuan PKK Pedukuhan Nasri dan terjual habis,” tegasnya. (Edy – KIM Sumber Biwara Moyudan/toeb).