:
Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 19 Januari 2024 | 13:35 WIB - Redaktur: Tobari - 46
Sleman, InfoPublik - Dalam rangka menggali potensi dan menciptakan kegiatan inovasi Kalurahan, Pemerintah Kalurahan Margomulyo mengundang Tim Kreativitas, inovasi dan Pengabdian Masyarakat Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) untuk melakukan audiensi.
Kegiatan dilaksanakan di gedung serbaguna Kalurahan Margomulyo pada hari Kamis (18/1/2024) dan dihadiri oleh Pamong Kalurahan, perwakilan BPKal, LPMK, Bumkal, Forkom UMKM, KWT dan Penggiat pengelolaan sampah.
Dalam sambutannya, Eko Puji Mulyanto, Lurah Margomulyo memberikan gambaran potensi yang ada di setiap padukuhan di Margomulyo.
“Potensi yang belum terkelola dengan maksimal tersebut tentunya masih memerlukan intervensi pihak lain dalam pengembangan dan pengoptimalan sumber daya yang ada,” ungkap Eko.
Eko berharap dengan hadirnya UTY dapat berperan sebagai katalisator dalam menjembatani keinginan dari Kalurahan untuk mengembangkan potensi yang ada.
Menurut Eko, Margomulyo cukup bervariasi permasalahan yang dihadapi, baik dalam pengembangan wisata desa, peningkatan produk UMKM, unit usaha Bumkal ataupun permasalahan lingkungan berkaitan dengan pengelolaan sampah.
“Dengan audiensi dengan UTY ini diharapkan terjalin kolaborasi untuk menentukan solusi yang tepat dengan permasalahan yang ada,” harapnya.
Hendriansyah Achmad, wakil Rektor IV bidang Kreativitas, Inovasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat UTY yang hadir dan memberikan paparan menyampaikan bahwa kegiatan audiensi seperti ini merupakan bentuk tanggung jawab akademisi untuk berkontribusi pada masyarakat.
“Di samping itu kegiatan tersebut merupakan implementasi dari program Merdeka Belajar dimana akademisi terlibat dalam rancangan teknologi,” terang Hendriansyah.
Hendriansyah mengapresiasi paparan yang disampaikan oleh Lurah Margomulyo yang menggambarkan potensi dalam banyak bidang yang dimiliki oleh Kalurahannya.
Dan peran dari tim UTY adalah menangkap permasalahan yang ada kemudian memberi alternatif penyelesaian masalah yang ada dalam bentuk pendampingan, menciptakan Teknologi Tepat Guna (TTG) ataupun sebagai mediator dengan pihak lain sesuai dengan kebutuhan.
“Pertemuan ini merupakan pertemuan pertama, akan ada pertemuan berikutnya yang membahas permasalahan yang lebih spesifik dalam bentuk FGD yang bisa dilaksanakan di kampus UTY,” demikian ditambahkan oleh Hendriansyah.
Forum dialog yang dibuka didominasi oleh persoalan sampah, berkaitan dengan penutupan TPST Piyungan pada bulan April mendatang, pemilahan sampah oleh masyarakat sebagai produsen sampah yang masih jauh dari harapan dan pengelolaan sampah organik yang membutuhkan sentuhan TTG.
“Disamping itu, di bidang UMKM, masih banyak pelaku UMKM yang belum mempunyai NIB (Nomor Induk Berusaha), disamping itu diera medsos seperti sekarang ini, pelaku masih gagap dengan Digital Marketing. Artinya perlu pendampingan dan fasilitasi terhadap pelaku UMKM,” ujar Hendriasyah lagi.
Menurutnya, keberadaan Pamsimas dengan permasalahan kualitas air juga menjadi hal yang disampaikan mengingat treatment untuk mengatasi kandungan Fe dengan pemakaian zeolit ternyata tidak efektif bahkan menjadikan air Pamsimas menjadi keruh.
Permasalahan yang dicatat oleh UTY juga berkaitan dengan eksploitasi sumber mata air/umbul yang tidak optimal berkaitan dengan usaha di bidang pertanian, ekonomi dan budaya.
Diakhir tanggapannya, Hendriansyah menyampaikan bahwa untuk permasalahan yang ada di Margomulyo sudah bisa dibuat peta permasalahan sekaligus ploting untuk solusinya. Dengan data yang dimiliki diharapkan bisa menggambarkan profil Kalurahan.
Hendriansyah berjanji untuk pendampingan yang akan dilakukan sesuai dengan ciri khas dari UTY yaitu Bisnis dan Teknologi. Dengan 30 prodi yang dimiliki, UTY akan melakukan pendampingan untuk pembuatan proposal, menciptakan TTG dan inovasi yang bisa dilakukan oleh Kalurahan. (Sutarto Agus/KIM Seyegan/toeb)