FLH Berbah Berikan Contoh Pemanfaatan Sampah

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Jumat, 19 Januari 2024 | 13:39 WIB - Redaktur: Tobari - 49


Sleman, InfoPublik - Forum Lingkungan Hidup (FLH) Berbah berbagi keterampilan membuat kerajinan berbahan sampah plastik pada pertemuan Dharma Wanita Persatuan Sub Unit Bidang SMP Sektor Barat pada Kamis (18/1/2024) bertempat di SMP Negeri 5 Patuk Gunungkidul, Yogyakarta.

Dihadapan 60 anggota Dharma Wanita, Eny Nurhaeni dari FLH Berbah menjelaskan tentang salah satu cara untuk mengelola sampah plastik agar mempunyai nilai estetika yang lebih tinggi dengan cara menjadikan sampah sebagai bahan kerajinan.

"Kali ini kita menggunakan sampah sedotan bekas dengan ukuran yang agak besar untuk dibuat menjadi kelopak bunga mawar," ujar Eny.

Sedangkan daunnya dibuat dari sampah plastik berwarna hijau, yang disisipi plastik warna hitam.

"Untuk menyatukan ketiga lembaran plastik tersebut dilakukan pemanasan dengan menggunakan setrika, baru dilakukan pemotongan sesuai yang diinginkan," jelas Eny lagi.

Setelah kuntum bunga dan daun selesai dibentuk, kemudian disatukan pada tangkai dari kawat yang dililit plastik warna hijau, sehingga membentuk satu tangkai bunga mawar. Ketika beberapa tangkai bunga mawar artificial buatan sendiri di satukan ditaruh pada vas akan menjadi bunga mawar yang cantik, meski hanya terbuat dari sampah.

Selain membuat kerajinan bunga mawar dari sedotan, Yaya anggota FLH Berbah lainnya menjelaskan cara mengelola sampah plastik untuk dijadikan media tanam.

"Sampah plastik kresek hanya dibentuk bulat bulat seperti bakso bisa dipakai untuk media tanam. Bulatan warna warni akan bisa menjadi media tanam tanpa menggunakan tanah. Dan menjadikan taman lebih indah," jelasnya.

Selain itu, Yaya juga menjelaskan tentang cara membuat pot dari plastik. "Hanya dengan sentuhan origami sederhana plastik bungkus makanan dibuat menjadi pot yang cantik dan murah bahkan tidak harus beli," tambah Yaya.

Salah satu anggota Dharma Wanita, Ratna Widaryanto menyampaikan bahwa pelatihan pengelolaan sampah menjadi kerajinan seperti ini sangat menarik.

"Bagi saya ini sesuatu yang baru, bisa menambah wawasan untuk mengolah sampah menjadi yang lebih bermanfaat. Hanya dari sampah bisa menjadi sesuatu yang indah," tutup Ratna. (Kusnadi/KIM Berbah/toeb)