- Oleh MC PROV RIAU
- Selasa, 26 November 2024 | 00:37 WIB
:
Oleh MC KAB BENGKALIS, Selasa, 12 Desember 2023 | 12:12 WIB - Redaktur: Kusnadi - 40
Jakarta, InfoPublik - Asosiasi Persatuan Pedagang Bakso Seluruh Riau (PBSR) dan Paguyuban Masyarakat Solo Riau (PAMOR) menjadi tamu istimewa Menteri Perdagangan (Menperindag) Zulkifli Hasan, di Lantai 5 Gedung Utama Kemendag Jakarta, Senin (11/12/2023).
Rombongan PBSR dan PAMOR di antaranya Bagus Santoso, Wakil Bupati Bengkalis, sebagai Penasehat, Juru Bicara PBSR Dr Santoso Almatesehi, Muntari Ketua, Tugimin Pembina, Tugiman (Dumai), Riyadi (Rumbai) dan rombongan lainya.
Kedatangan rombongan mewakili pengurus PBSR dan PAMOR disambut langsung oleh Menteri Zulkifli Hasan terkait dedikasi pedagang bakso dalam meggerakkan ekonomi, membuka peluang pekerjaan dan pendapatan bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
“Jangan memandang remeh keberadaan saudara kita yang menekuni profesi pedagang Bakso. Ini UKM yang terbukti riil dalam menopang ekonomi keluarga,“ puji Menteri Zulkifli.
Zulkifli Hasan komitmen akan membantu berbagai kebutuhan serta memberi solusi demi kemudahan pelaku usaha. Di antaranya pelatihan, distribusi barang seperti daging, tepung, minyak, gula dan lainnya serta terus mendorong kerja sama dengan perguruan tinggi.
Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso yang juga Penasehat Asosiasi melaporkan kepada menteri terkait cita-cita dan mimpi pedagang bakso untuk menjadi pioner sumbangsih pengembangan usaha kewirausahaan entrepreneurship khususnya bakso dan mie ayam bagi bangsa Indonesia.
“Usaha ini riil di Riau perhari putaran duit dari pedagang bakso Rp15 miliar. Peluang bisnis nyata sekaligus membuka lapangan kerja. Jika di managemen bagus semua sektor ekonomi terkait perbaksoan mendapat keuntungan,” ungkap Bagus.
Sedangkan juru bicara PBSR Dr Santoso Almatesehi menyampaikan keberhasilan, kendala dan harapan dihadapan Menperindag yang didampingi para Dirjen dan staf Menteri.
Dr Santoso mengungkapkan, PBSR mendata ada sebanyak 3.200 warung bakso dan mie ayam. Dengan perputaran uang mencapai Rp9,5 - Rp5 miliar per hari. Dengan menampung tenaga kerja sekitar 12 ribuan. Hanya saja para pedagang bakso sering menghadapi kendala di antaranya untuk ketersedian bahan utama bakso.
“Kebutuhan daging setiap hari diperkirakan 32 ton, tepung 220, bawang putih 9,5 ton, bawang merah 12 ton, 14 ribu tabung gas, kecap 19 ton, saus 30 ton, cabe 12 ton, ayam 48 ton belum minyak dan penyedap rasa dan lainnya, maknanya bicara bakso juga bicara usaha lainnya,” kata Santoso, pelaku usaha juga Dosen di UMRI.
Dalam pertemuan ini disepakati Menteri Zulkifli Hasan mengintruksikan Dirjen terkait untuk mengawal dan memfasilitasi cita-cita asosiasi menangkap peluang menjadi distrobutor usaha untuk kebutuhan pedagang bakso. #DISKOMINFOTIK