Bupati SBD Menyambut Baik Sosialisasi Program WASH GEDSI

:


Oleh MC KAB SUMBA BARAT DAYA, Jumat, 20 Oktober 2023 | 22:01 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 99


Tambolaka, InfoPublik – Bupati Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Kornelius Kodi menyambut baik sosialisasi implementasi program Air, Udara, Sanitasi, Higiene, kesetaraan Gender, Disabilitas dan Inklusi Sosial (WASH GEDSI) berketahanan iklim.

"Progam ini sangatlah penting untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat Kabupaten SBD, dan ini adalah cita-cita kita bebersama."ujar Kodi saat membuka secara resmi sosialisasi WASH GEDSI berketahanan iklim di Villa Hotel Sinar Tambolaka Desa Kalena Wanno Kecamatan Kota Tambolaka Kabupaten SBD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (29/10/2023).

Menurutnya, untuk mewujudkan percepatan stop BABS di Kabupaten SBD, pemda menargetkan 25 Desa, oleh karena itu perlu dilakukan pemberian pemahaman atau penyuluhan dan intervensi secara terus menurus kepada masyarakat yang dimotori oleh para Camat dan Kepala Desa serta Puskemas hingga Pustu sampai para kader yang ada di desa.

Selain membuka kegiatan sosialisasi implementasi program WASH GEDSI, juga dilakukan penandatangan Komitmen Bersama Bupati Kabupaten SBD, dr. Kornelius, Camat dan Kepala Desa yang hadir tersebut untuk percepatan stop BABS di Kabupaten SBD.

Dalam sosialisasi tersebut menghadirkan Narasumber secara daring yaitu Ketua Tim Kerja Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar, Direktorat Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Tutut Indra Wahyuni, Kasubdit Perumahan dan Kawasan Permukiman Ditjen Bina Bangda Kemendagri, Nitta Rosalin, Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappelitbangda Provinsi NTT Joun Paut juga selaku Pokja PKP forum AMPL Provinsi NTT.

Program Manager YKMI NTT, Tatang Husaini mengatakan program ini bertujuan untuk mendukung pemerintah Kabupaten SBD, terutama dalam tiga aspek utama, yakni Penerapan manajemen kesehatan dan perilaku hidup bersih pada remaja,  Pemberdayaan masyarakat terkait promosi kesehatan serta praktik hidup bersih dan sehat di berbagai lapisan masyarakat.

Hal ini termasuk di pusat kesehatan masyarakat dan dalam organisasi kepemudaan; dan serta integrasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan perubahan iklim dan GEDSI.

WASH Officer UNICEF Kantor Perwakilan NTT-NTB Rostia La Ode Pado mengatakan peningkatan akses air minum dan sanitasi merupakan salah satu intervensi kunci untuk penurunan stunting.

Data Monev STBM Kemenkes Triwulan 2 Tahun 2023 menunjukkan bahwa 59,66% Desa/Kelurahan di Indonesia yang terverifikasi stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sementara dari 22 Kabupaten/Kota di NTT, baru 5 Kabupaten/Kota yang sudah terverifikasi stop BABS yaitu Kupang, Alor, Flores Timur, Manggarai dan Belu.

“YKMI-UNCEF bersama Pokja PKP forum AMPL Provinsi NTT, Pemerintah Daerah Kabupaten SBD, Pokja AMPL SBD dan semua pihak berkolaborasi untuk mendukung percepatan stop BABS dan implementasi Sanitasi Aman di Sekolah Madrasah, PAUD, Puskesmas dan di masyarakat melalui kegiatan dukungan Peningkatan Kualitas Hidup Anak Perempuan dengan Fokus pada Sektor WASH GEDSI berketahanan iklim”, ujarnya.*** (MC. Kabupaten SBD/Isto)