Probolinggo, InfoPublik - Dalam rangka percepatan penurunan stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar kegiatan internalisasi pengasuhan balita, Rabu (11/10/2023) di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo.
Kegiatan pembinaan bertajuk talk show tersebut diikuti oleh Penyuluh Keluarga Berencana se-Kabupaten Probolinggo, Kader Bina Keluarga Balita, pengurus dan Kader Center Of Excellent, Pengurus Tim Penggerak PKK Kecamatan, perwakilan Keluarga Baduta dan Balita, PIKR dan Insan GenRe Kabupaten Probolinggo.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifuddin, Yuyun Efriana selaku Ketua Tim BKN pada BKKBN Provinsi Jawa Timur dan Pj Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto sebagai narasumber, bersama Psikolog Ranti Sagita dan Spesialis anak dr Komang Ayu.
Dalam sambutannya, Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifuddin mengatakan di dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 menyatakan bahwa BKKBN selaku koordinator pelaksana percepatan penurunan stunting di lapangan. Maka amanat tersebut juga mencakup seluruh personil sampai tingkat bawah seperti penyuluh lapangan DP3AP2KB yang berfungsi sebagai ujung tombak.
“Dalam upaya penurunan stunting peran keluarga harus dioptimalkan. Sebagai upaya pencegahan keluarga, perlu memperhatikan periode 1000 Hari Pertama Kehidupan. Disini perlu intervensi oleh pendampingan petugas BKKBN yang bersinergi dengan kader PKK dan bidan yang juga sekaligus sebagai pendamping keluarga,” katanya.
Hudan mengemukakan pentingnya penanganan stunting, karena disisi lain bangsa Indonesia juga dihadapkan dengan tantangan global. Tantangan ini menurut Hudan menuntut kualitas SDM yang memadai agar kedepannya bangsa Indonesia bisa lebih bersaing di kancah internasional.
“Marilah tetap jaga komitmen dan motivasi kita bersama. Jika menemui masalah dan hambatan bisa didiskusikan bersama. Kami berharap kita semua bisa memahami dan menambah pengetahuan terutama bagi ibu keluarga Baduta dan Balita. Begitu juga dengan petugas pelaksana lapangan seperti PLKB, BKB dan kader-kader lainnya,” jelasnya.
Sementara Pj Ketua TP PKK Kabupaten Probolinggo Rita Erik Ugas Irwanto dalam materinya menitikberatkan pada peningkatan peran PKK dalam hal penyadartahuan masyarakat dalam hal penanganan stunting.
Istri Pj Bupati Probolinggo ini mengatakan jika DP3AP2KB mempunyai ujung tombak penyuluh KB, maka TP PKK ada kader-kader PKK yang selama ini selalu bersinergi dalam memberikan penyuluhan di tengah masyarakat bersama bidan dan penyuluh KB.
“Peran kader yang utama dalam upaya percepatan penurunan stunting adalah sebagai mediator sekaligus pendampingan keluarga. Oleh karena itu tingkatkan media KIE berbasis budaya lokal agar informasi dan materi mudah diterima oleh masyarakat,” tegasnya.
“Kedepannya kami berharap bisa mewujudkan adanya kader-kader keluarga. Artinya dalam satu rumah itu harus ada satu kader sehingga dia bisa senantiasa memberikan penyuluhan kepada keluarganya masing-masing,” imbuhnya. (MC Kab Probolinggo/dra/son/eyv)