:
Oleh MC PROV ACEH, Sabtu, 9 September 2023 | 22:00 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 36
Jantho, InfoPublik - Dalam upaya menekan stunting dan meningkatkan kualitas hidup serta kehidupan lansia dan pralansia, selain program Keluarga Berencana (KB).
Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Aceh Besar Cut Rezky Handayani memiliki program lainnya yang disebut dengan kelompok Bina Keluarga Balita (BKB).
Pada kesempatan itu, Cut Rezky Handayani bersama pengurus TP-PPK Aceh Besar didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perempuan dan Anak (DPPKB dan PA) Drs. Fadhlan dan Camat Seulimuem Hasanuddin S.Ag beserta Ketua dan pengurus TP-PKK Kecamatan Seulimuem melakukan penyerahan BKB Kit di Meunasah Gampong Data Gaseu, Seulimuem, Aceh Besar, Jum'at (8/9/2023).
Pada kesempatan itu, Cut Rezky mengatakan, BKB merupakan kegiatan yang khusus mengelola tentang pembinaan tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur yang dilaksanakan oleh sejumlah kader.
Dikembangkannya kelompok tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan orang tua dalam pengasuhan anak balita, melihat dari tujuan kelompok kegiatan itu dapat juga dijadikan sebagai media mencegah stunting.
Kader BKB merupakan anggota masyarakat yang bekerja secara sukarela dalam membina dan menyuluh orang tua balita, tentang bagaimana mengasuh anak secara baik dan benar.
Kelompok BKB umumnya terdiri dari keluarga muda dengan anggota keuarga yang mempunyai anak balita.
"BKB Kit adalah sarana penyuluhan atau alat bantu penyuluhan yang berupa seperangkat alat permainan edukatif dan seperangkat media yang berisi materi yang dipergunakan kader untuk memberikan penyuluhan kepada keluarga yang mempunyai balita agar meningkatkan penerapan pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk mencegah dan menurunkan prevalensi stunting," ujarnya.
Selanjutnya Istri Pj Bupati Aceh Besar itu mengatakan, penyerahan BKB Kit ini bertujuan untuk menjadi sarana memberikan pengetahuan kepada keluarga-keluarga di Aceh Besar. Tepatnya informasi tentang pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak,
Selain itu, ini juga untuk sarana bagi pemerintah agar bisa menjembatani sistem rujukan.
"Inilah sarana yang kita miliki saat ini, yang digunakan kader-kader kita. Kami ambil dari periode kehamilan sampai periode utamanya anak usia 0-24 bulan," katanya.
Cut Rezky kembali mengatakan bahwa manfaat dari BKB Kit, dapat mendeteksi setidaknya gejala awal apakah ada gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan si kecil, bisa mengetahui apakah pertumbuhan dan perkembangan si kecil sesuai dengan usianya atau tidak.
"Dengan adanya BKB Kit stunting, juga bisa mengetahui apakah gejala awal layak di rujuk ke puskesmas atau tidak. Jika memang ada yang tidak sesuai, maka bisa memberikan arahan dan tugas untuk keluarga untuk mengetahui stimulasi apa yang dibutuhkan si kecil," ucapnya.
Cut Rezky berharap semoga penyerahan BKB Kit ini bisa mempermudah warga dalam mencegah dan mengurangi stunting yang hari ini terjadi di Aceh Besar.
"Dan diharapkan juga kepada kader-kader BKB agar bisa memanage anak-anak dan mengajak mereka dalam bermain, dan setiap acara Posyandu, pembagian PMT dari Puskesmas bisa digunakan dan dimanfaatkan juga untuk dipinjam pakai oleh kader-kader BKB," imbuhnya.
Cut Rezky juga mengucapkan terimakasih kepada Keuchik Gampong Data Gaseu yang bisa menguasai data berupa jumlah anak, jumlah balita, jumlah lansia dan jumlah anak yang terkena stunting serta jumlah anak-anak yang berkembang di gampongnya.
"Mohon bantuannya juga untuk para kader BKB dan pengurus PKK kecamatan beserta gampong dalam memberikan asupan kepada anak-anak agar selalu berkoordinasi dengan Puskesmasnya terlebih dahulu agar asupan tersebut bisa memberikan gizi baik untuk anak-anak kita, dan kepada Kepala Puskesmas agar membagikan menu-menu PMTnya, supaya di semua Kecamatan di Aceh Besar, menu PMTnya sama semua," harapnya.
Cut Rezky kembali berharap kepada pengurus PKK dalam setiap penyajian supaya bisa mengurangi menggunakan kantong plastik, dan jika memungkinkan para pengurus PKK disaat melakukan penyajian tidak perlu lagi menggunakan kantong plastik.
"Mohon mengurangi menggunakan kantong plastik pada setiap kegiatan apapun itu, dan jika kita ingin keluar dari rumah bawalah perlengkapannya sesuai muatan tas, jika kelebihan jangan dipaksakan dan hari ini mari kita mulai dari diri kita sendiri," ajaknya.
Sementara itu Kadis DPPKB dan PA Aceh Besar Fadhlan mengucapkan terimakasih kepada Pj Ketua dan pengurus TP-PKK Aceh Besar yang telah berhadir pada kegiatan hari ini.
"Terimakasih kepada Pj Ketua TP-PKK Aceh Besar yang ikut berhadir dalam membagikan BKB Kit stunting ini bersama kami, ke Gampong Data Gaseu ini," ujarnya.
Fadhlan mengatakan sumber dana BKB Kit stunting ini diperoleh dari keuangan DPPKB Aceh Besar tahun 2023 yang akan dibagikan ke 30 gampong yang ada di Aceh Besar.
"Jadi penetapan 30 gampong yang terdampak stunting ini dilakukan pada tahun 2022 melalui aplikasi ynag dikembangkan oleh ditjen Bina Bangda Kementerian dalam negeri yang disebut dengan master transit," ucapnya.
Selanjutnya Fadhlan mengatakan penyerahan alat bantu BKB Kit stunting ini, adalah wujud dukungan terhadap program pembinaan karakter kepada anak-anak di Data Gaseu. Sehingga secara berkelanjutan dapat mendukung tumbuh kembang anak melalui pola asuh dan pendidikan.
"Alat bantu yang kita serahkan ini kita harapkan akan mampu mendukung upaya pengembangan kegiatan dalam rangka pembinaan tumbuh kembang anak melalui pola asuh serta pendidikan yang benar," pungkasnya.
Penyerahan BKB Kit stunting tersebut juga dihadiri Camat Hasanuddin dan Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Seulimuem Devi, pengurus TP-PKK Aceh Besar, Pengurus TP-PKK Kecamatan Seulimuem dan gampong serta Keuchik dan masyarakat Gampong Data Gaseu. (Mc/01)