:
Oleh MC KOTA BANDA ACEH, Rabu, 23 Agustus 2023 | 06:58 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 40
Banda Aceh, InfoPublik - Dinas Pendidikan Dayah (Disdik Dayah) Kota Banda Aceh kembali melatih Santri dan Guru Dayah se-Kota Banda Aceh pada Pelatihan Bahasa Asing (Arab dan Inggris) bagi santri dan guru dayah yang dilaksanakan di Hotel Grand Permata Hati selama dua hari sejak 22-23 Agustus 2023.
Pelatihan yang mengusung tema Urgensi Bahasa Asing di Era Globalisasi ini dibuka oleh Staf Ahli Wali Kota Banda Aceh Alizar Usman, S.Ag, M.Hum dengan menghadirkan narasumber yaitu Prof. Dr. Fauzi Saleh, MA, Guru Besar UIN Ar-Raniry.
Kepala Disdik Dayah Kota Banda Aceh Muhammad, S.Sos, MM melalui Kabid SDM dan Manajemen Muhammad Syarif, S.HI, M.H mengatakan kegiatan ini dinilai strategis, dalam rangka memberikan wawasan bagi santri dan guru dayah tentang urgensi bahasa asing, mendorong terwujudnya santri dan guru dayah yang punya keterampilan dalam berkomunikasi dengan bahasa arab dan inggris serta memberikan pemahaman teknik cepat belajar bahasa arab dan inggris.
"Santri dan guru dayah ke depan dituntut untuk terampil dalam berbahasa Asing khususnya arab dan inggris," kata Muhammad.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 santri dan guru dayah di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh.
Sebagai informasi di tahun ini Disdik Dayah Kota Banda Aceh telah melakukan berbagai pelatihan diantaranya; Pelatihan Life Skill serta Pelatihan UMKM Dayah. Semua pelatihan tersebut bersumber dari Dana Otsus Tahun 2023 dengan menghadirkan narasumber profesional di bidangnya.
Staf Ahli Wali Kota Banda Aceh Alizar Usman, S.Ag, M.Hum mewakili Pj Walikota Banda Aceh mengapresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini. Lebih lanjut ia mengatakan penguasaan bahasa asing menjadi penting dikuasai bagi santri dan guru dayah di era globalisasi. Karna itu Pelatihan bahasa asing yang dilaksanakan oleh Disdik Dayah Kota Banda Aceh menjadi strategis dilaksanakan.
"Karna itu kami mengharapkan kepada peserta untuk serius mengikuti kegiatan ini," tegasnya.
Tentu kami yakin dan percaya di Dayah Terpadu (Modern) ketrampilan berbahasa asing (arab-inggris) sudah lazim akan tetapi perlu pengayaan metodelogi pembelajaran serta pembenahan kaedah tata Bahasa.
Sementara Dayah Salafiyah (Tradisional) belum terbiasa dalam berkomunikasi dengan bahasa arab dan inggris akan tetapi lebih fokus pada mengkaji dan menelaah kitab klasik yang berbahasa arab kuno.
Sehingga Alizar mengharapkan momentum dua hari kedepan dialektika dan komunikasi dengan bahasa arab dan inggris menjadi pemacu dan motivasi dalam pengayaan keilmuan.
"Apalagi narasumbernya orang yang profesional di bidangnya serta pernah mondok di Dayah serta pernah tinggal di arab dan eropa," ungkap Alizar Usman.
Turut Hadir pada kegiatan ini Kepala Dinas Syariat Islam, Ridawan Ibrahim S.Ag, M.Pd, Anggota MPD Hidayat, S.Ag, M.Pd serta tamu undangan lainnya.(Hus/Hz)