Pj Wali Kota Sumastro mengatakan untuk meyakinkan masyarakat menerapkan teknologi tangki septik ini tentu bukanlah hal yang mudah, sehingga sangat diperlukan pendekatan yang betul-betul bijak.
“Yang jelas sebelum sosialisasi harus ada adaptasi kondisi real wilayah, kita harus membuat analisa situasi yang mana yang harus didahulukan intervensinya. Apalagi karakteristik masyarakat yang beragam jadi fokus penekanan kita ya dari segi kesehatan lingkungan bahwa itu berdampak negatif,” katanya Sumastro saat memimpin rapat persiapan Sosialisasi Tangki Septik di kantor Wali Kota, Rabu (2/8/2023).
Menurutnya, ini merupakan suatu langkah keberanian untuk mengubah perspektif masyarakat akan dampak negatif dari sanitasi yang buruk.
“Karena ini memang suatu langkah keberanian dan bukan untuk menghina masyarakat yang sanitasinya buruk. Malah bahaya kalau dibiarkan,” ungkapnya.
Dari hasil tinjauan lapangan yang telah dilakukan para lurah dan camat Singkawang Barat, bahwa yang membuat masyarakat banyak yang ragu akan teknologi ini adalah karena faktor ekonomi dan beberapa penghuni bukanlah pemilik aslinya sehingga tidak memiliki otoritas atas tempat tinggal tersebut serta keluhan apabila tangki mengalami kepenuhan.
Lebih lanjut, Sumastro menegaskan sosialisasi yang akan dilaksanakan agar difokuskan kepada masyarakat yang bersedia terlebih dahulu sebagai bentuk pilot project dan percontohan untuk masyarakat lainnya.
“Jadi sosialisasi ini mungkin ditujukan kepada yang kira-kira mau itu siapa, itu yang diajak sosialisasi duluan. Yang kooperatif, yang mengerti persoalan, yang siap berubah menerima teknologi ini dan siap berswadaya. Itu aja dulu yang lain mengikuti,” jelasnya.
“Yang jelas barang ini terpasang dan memenuhi standar ODF, tinggal bagaimana menjaga teknologi ini apabila rusak dan lain-lain. Karena alat ini saya kira kalau penuh itu tidak masalah karena kan ada bantuan zat kimia yang menguraikannya menjadi air. Dan dari PU juga ada alat penyedotan yang bisa menjangkau hingga 100 meter,” lanjutnya.
Terkait kerusakan, Sumastro menyarankan untuk menyediakan tim teknisi bongkar pasang yang cepat tanggap untuk melakukan perbaikan dengan segera. Guna semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan teknologi ini.
“Takutnya teknologi yang dianggap kuat ini bagaimana jika rusak dan harus disediakan tim teknisi bongkar pasang yang stand by. Harus ada pelayanan purna jualnya,” pesannya.
Terakhir Sumastro berharap semoga sosialisasi ini nantinya dapat tersampaikan dengan baik agar masyarakat yakin menggunakan teknologi ini.
“Mudah-mudahan dengan kesejukan dan cara berpikir yang baik masyarkat dapat menerima inovasi ini. Dan saya akan usahakan hadir pada sosialisasi kepada masyarakat nanti,” tutupnya.
MC Kota Singkawang