Operasi Patuh Dimulai, Polisi Harus Berikan Contoh Terlebih Dahulu

:


Oleh MC KAB MERAUKE, Selasa, 11 Juli 2023 | 11:59 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 30


Merauke, InfoPublik – Kepolisian Republik Indonesia seluruh Indonesia menggelar operasi patuh secara serentak yang dimulai, Senin (10/7/2023). Begitu juga di jajaran Polres Merauke, operasi patuh ini mulai dilaksanakan diawali dengan pasukan dipimpin Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan.

Kapolres mengungkapkan dalam operasi ini ada tujuh poin penting yang menjadi sasaran utama. Pertama Pengemudi atau pengendara ranmor yang menggunakan ponsel saat berkendara. Kedua, pengemudi atau pengendara ranmor yang masih dibawah umur.

Lalu ketiga, pengemudi atau pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari satu orang.

Keempat, pengemudi atau pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm SNI dan pengemudi atau pengendara ranmor yang tidak menggunakan safety belt.

‘’Kelima pengemudi atau pengendara ranmor dalam pengaruh atau mengkonsumsi alkohol. Selanjutnya pengemudi atau pengendara ranmor yang melawan arus dan terakhir pengemudi atau pengendara ranmor yang melibihi batas kecepatan,’’ katanya.

Sebelum melakukan penengakan hukum kepada masyarakat tersebut, Kapolres Sandi Sultan meminta jajarannya untuk melakukan penengakan terlebih dahulu terhadap seluruh anggota Polres Merauke yang mengemudikan mobil dan mengendarai sepeda motor. Sebab, sebagai aparat penengak hukum, harus memberikan contoh terlebih dahulu kepada masyarakat sebelum masyarakat ditertibkan.

‘’Masyarakat melihat bagaimana kita menengakan atau memberikan pelayanan ke masyarakat di lalu lintas. Kita ke dalam dulu. Coba semua ini di crosk cek dulu baru kita keluar melaksanakan operasi. Biar masyarakat tahu bahwa anggota kita memiliki SIM, STNK, BPKB dan kita mematuhi aturan baru kita keluar menegakan aturan,’’jelas Kapolres Sandi Sultan.

Pihaknya berharap masyarakat sadar dan tertib lalu lintas. Karena menurutnya, kecelakaan sepele seperti tidak menggunakan helem bisa berakibat fatal, meninggal dunia atau geger otak ketika kepala tanpa pengaman helem berbenturan dengan aspal.

‘’Terkadang kurang disadari oleh masyarakat.Harapan saya, dengan adanya operasi simpatik yang kita lakukan sebelumnya, masyarakat sadar pentingnya mematuhi aturan dan tata tertib lalu lintas untuk kebaikan dan keselamatan diri kita dan pengguna jalan lainnya,’’ tambahnya.(McMrk/02/Ngr/Eyv)