:
Oleh MC Kabupaten Buton, Jumat, 30 Juni 2023 | 08:48 WIB - Redaktur: Kusnadi - 135
Buton, InfoPublik - Pj. Bupati Buton Basiran bersama keluarga melaksanakan Salat Iduladha di Pasarwajo, Ibu Kota Kabupaten Buton. Orang nomor satu di Kabupaten Buton itu melaksanakan salat bersama anggota Forkopimda Kabupaten Buton, Kepala OPD lingkup Pemkab Buton dan masyarakat di Masjid Raya Nurul Yaqin, Kec. Pasarwajo, Kabupaten Buton, pada Kamis (29/6/2023).
Pantauan di lapangan terlihat para jemaah meluber hingga memadati jalan raya di seputaran Masjid Raya Pasarwajo. Bertindak selaku Imam Salat Iduladha 1444 H, Drs. H. Abdul Majid. Sementara Khatib, Dr. H. Jahada Sahabuddin, S.Ag., M.Pd.I. Beliau adalah Dosen Agama Islam di Universitas Halu Oleo, Kendari.
“Di saat kita memilih Allah sebagai objek sembahan pada saat itu pula kita harus taat kepadanya sebagai sandaran vertikal dan tidak ada sandar lain selain Allah SWT,” kata Khatib dalam khotbahnya.
Setelah kita pilih Allah sebagai objek sembahan, kata Jahada, kita harus menyembah karena kita berasal darinya dan kita akan kembali kepadanya, itulah taat kehidupan yang dalam konsep Islam dengan Innalilahi wainnailaihi rojiun.
“Cara beribadah kepada Allah SWT yaitu dirikan salat karena salat adalah tiang yang menghubungkan pondasi iman dan menghubungkannya dengan rangka bangunan atau akhlak dan budi pekerti yang syariahnya menempel didalamnya dan shalat merupakan seluruh aspek rukun Islam.
Khatib pun mengajak untuk terus meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Allah sebab cara dan selalu strategi yang kita gunakan ternyata yang lebih utama dan lebih penting iman dan takwa kepada Allah SWT.
Personal kehidupan adalah persoalan diri kita sendiri, mekanisme kehidupan yang kita jalani bukan manusia yang tetapkan tetapi ditetapkan oleh Allah SWT.
Ia mengatakan bahwa siapa saja yang angkuh di hadapan Allah maka Allah SWT akan menunjukan kebesarannya, olehnya itu jangan pernah angkuh sebab kematian esok akan datang.
Kalau semua individu ini beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, Insya Allah daerah ini aman, tidak adanya pertengkaran ataupun antar saudara saudara dikarenakan persoalan yang tidak terlalu penting sehingga saudara kita yang senazab bisa jadi berpisah karena beda pilihan.
Dikatakannya, damai adalah pilihan, terpenting kita bersaudara karena kita semua manusia berasal dari Nabi Adam SAW, kita berasal dari nabi Ibrahim yang menjelaskan tentang agama maka dengan demikian jika kita berpegang kepada agama maka masyarakat mendapatkan kemaslahatan beriman kepada Allah SWT yaitu masyakarat yang menyebut Allah, masyarakat yang toleran, dan masyarakat yang menerima satu sama lain akan tercipta utamanya di daerah di tanah Buton ini.
Jika di daerah Buton ini dipadu antara kultur budaya dan syariat Islam maka pasti akan terjalin hubungan yang baik antar sesama manusia karena tidak sembarang nama pemberian, Buton ini yakni ada dalam Al-Quran yang mengandung arti sebagai pusat atau sebagai rahim.
“Maka dari sinilah kita melakukan proses pergerakan untuk menjadi masyarakat yang beriman dan berakhlak saleh,” pungkasnya. (MC Kab. Buton)