Pengelola Delapan TPS 3R Dilatih Gunakan Mesin Gibrig Pengolah Sampah

:


Oleh MC Kabupaten Semarang, Rabu, 21 Juni 2023 | 18:37 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 220


Bandungan, InfoPublik - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Semarang melatih pengelola delapan tempat pembuangan sampah reduce reuse recycle (TPS 3R) untuk menggunakan alat pengolah sampah skala besar. Kepala DLH Heru Purwantoro menjelaskan tujuan kegiatan untuk mengolah sampah sebanyak-banyaknya di TPS 3R.

“Sehingga volume sampah yang dikirim ke pembuangan akhir dapat ditekan sekecil mungkin,” terangnya saat acara pelatihan di TPS 3R Pendem, Kelurahan Bandungan, Rabu (21/6/2023) siang.

Pelatihan yang menggandeng Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCII) itu diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sampah yang diolah tiap harinya.

Kepala Bidang Pelestarian Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Semarang Agus Dwi Cahyadi yang mendampingi pelatihan menjelaskan sebanyak 15 unit alat Conveyor dan mesin Gibrig telah disiapkan. Peralatan pengolah sampah senilai sekitar Rp4,5 miliar itu siap dimanfaatkan untuk meningkatkan volume sampah yang diolah.

“Dengan alat ini dapat diolah dua ton sampah per jam. Sebelumnya dengan mesin yang lebih kecil hanya sekitar setengah ton,” terangnya.

Dia berharap para pengelola TPS 3R yang mendapat alokasi alat ini dapat memanfaatkannya dengan baik. Sehingga dapat menaikkan jumlah olahan sampah yang bernilai ekonomis tinggi. Diantaranya untuk kompos dan bahan makanan budidaya maggot atau larva berharga mahal. Maggot itu sendiri dapat digunakan untuk pakan ikan dan unggas.

Budidaya maggot ini memiliki potensi pasar yang sangat bagus. Permintaan pasar setiap hari menyentuh hitungan ton. Sementara produksi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA ) sampah di Blondo, Bawen baru sekitar 400 kg per hari. Agus berharap peluang usaha ini dapat dimanfaatkan para pengelola TPS 3R dengan peralatan yang diterimanya itu. TPS 3R yang menerima mesin conveyor dan Gibrig ukuran besar itu diantaranya Pendem dan Kenteng (Bandungan), Munding dan Bergas Lor (Bergas), Wonorejo (Pringapus), Semowo (Pabelan) dan Kebondowo (Banyubiru).

Perwakilan YPCII, dr Lidya Fransiska menjelaskan pihaknya merupakan mitra program Inclusive Recycling Indonesia (IRI) di Kabupaten Semarang. “Bersama dengan DLH, Kami mendorong agar seluruh TPS 3R dapat memanfaatkan alat ini, Sehingga hasilnya lebih maksimal untuk mengurangi residu yang dikirim ke tempat pembuangan akhir sampah,” tegasnya. (*/junaedi)