:
Oleh MC KOTA SOLOK, Sabtu, 27 Mei 2023 | 05:56 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 168
Solok, InfoPublik – Keberadaan Sawah Solok yang membentang luas merupakan sebuah tantangan sekaligus potensi bagi masyarakat argaris. Kota Solok merupakan daerah yang mempunyai komoditi unggulan di bidang pertanian khususnya komoditas beras. Kualitas bareh solok (Beras Solok) merupakan varietas terbaik di Sumatera.
Berangkat dari hal ini, peserta Latsitardanus XLIII yang saat ini sedang melaksanakan pengabdian di Kota Solok membangun suatu inovasi di bidang pertanian. Bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika dan Dinas Pertanian Kota Solok, Peserta Latsitardanus membangun suatu aplikasi yang dinamakan Smart Irigation (Irigasi Pintar).
Smart Irigation merupakan penerapan internet of think (IoT) pada bidang pertanian, berupa teknologi sensor untuk pengecekan kelembaban tanah dan sensor untuk mendeteksi ketinggian air. Dengan penerapan tersebut hasil pertanian diharapkan dapat meningkat dengan pesat.
Penggunaan aplikasi Smart Irigation di Kota Solok ini ditandai dengan serah terima perangkat sensor dari peserta Latsitardanus XLIII (Yontarlat Kijang) ke Dinas Kominfo dan Dinas Pertanian Kota Solok, Jumat (26/5).
Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kota Solok, Joni Hendri menyampaikan rasa terima kasihnya atas inovasi yang telah dilakukan Taruna Latsitardanus XLIII. Ia berharap dengan adanya inovasi Smart Irigation ini pengelolaan air di lahan pertanian Sawah Solok lebih maksimal.
“Sehingga dengan adanya alat ini, dapat memantau ketersediaan air maupun kelembapan tanah di area pertanian, dan bisa berimplikasi positif terhadap hasil pertanian nantinya,” tambah Joni.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan infomatika Kota Solok, Heppy Dharmawan yang menyampaikan kekagumannya atas inovasi ini. Menurut Heppy, Keberadaan aplikasi Smart Irigatian ini merupakan rahmat bagi Kota Solok dalam membantu petani untuk mengetahui ketinggian air dan kelembapan lahan pertanian.
Heppy menambahkan agar sistem yang sudah dibangun ini tidak hanya stagnan di sini saja, namun ada pengembangan-pengembangan lanjutan.
“Kalau saat ini alat memantau ketinggian air dan kelembabapan tanah, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama mengembangkan pondasi teknologi ini, sehingga nantinya aplikasi ini mempunyai fitur-fitur lain yang dapat memudahkan petani,” tambah Kadis Kominfo.
Taruna Latsitardanus, Ariont T mengungkapkan aplikasi smart irigation yang dibangun timnya menggunakan dua sensor, yaitu sensor ketinggian air dan sensor kelembaban tanah. Data yang didapatkan dua sensor ini dapat digunakan oleh petani melalui aplikasi yang sudah bisa diunduh di playstore, yaitu aplikasi “Irpin Solok”.
Kegiatan ini diikuti oleh Taruna Latsitarda XlII, Penyuluh Pertanian, Dinas Kominfo, Bhabinkamtibmas, Kelompok Tani Padang Rindang dan P3A Bareh Solok. Semoga ke depannya alat ini bisa bermanfaat untuk petani dan juga dapat dikembangkan sehingga memiliki damapk luas bagi dunia petanian Kota Solok maupun Sumatera Barat. (MC-KotaSolok)