:
Oleh MC PROV ACEH, Senin, 15 Mei 2023 | 18:20 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 149
Langsa, InfoPublik - Pemuda memiliki peran besar dalam menciptakan Kota Langsa damai dan nyaman dengan toleransi umat beragama tetap terjaga.
Oleh karenanya para mahasiswa non muslim asal Papua juga dapat menjaga situasi ini dan sampaikan informasi benar ini kepada teman lain di luar Aceh.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Langsa, H Hasanuddin pada dialog pemuda lintas agama Kota Langsa tahun 2023, Senin (15/5/2023), di aula Kesbangpol setempat.
Menurutnya, sejauh ini Kota Langsa aman jadi sampaikan informasi ini kepada kawan mahasiswa yang lain.
Sementara itu, Asisten I Pemko Langsa, Suryatno AP MSP, saat membuka acara menyampaikan meskipun kita berbeda suku dan agama ini merupakan sebuah peluang dan kekuatan bagi sebuah negara.
"Memberikan pengetahuan dan wawasan bagaimana mengelola bangsa besar ini, tantangan diera digitalisasi saat ini timbul narasi yang tidak benar melalui tulisan yang tidak bermanfaat," ujarnya.
Oleh karenanya kelolalah baik media sosial saat ini agar dapat terus terbina rasa tanggung jawab dan juga bernilai baik.
"Melalui momentum dialog pemuda lintas agama jangan mau diadu domba dan tipu daya, jangan mau di bodohi diera digital saat ini serta harus pandai menyaring dan juga filter setiap informasi yang ada media sosial," ujarnya.
Sebagai mahasiswa tugasnya belajar dan belajar jangan mau diadu domba terhadap informasi yang salah atau narasi yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Sementara itu, dalam pandangan Ustadz Dr Zulkarnain MA, menyatakan Langsa ini tidak pernah melahirkan konflik, karena Langsa adalah kota penyelam artinya kota untuk istirahat dan ini strategi sejak dahulu.
"Konflik agama itu saja tidak ada di Langsa, konflik politik saja tidak pernah terjadi di Langsa," ujar Ustadz Zulkarnain.
Kemudian Kasie Intel Kejaksaan, Syahril, juga menekankan bahwa tetap menjaga kerukunan umat beragama dan jangan sampai ada aliran tertentu yang dapat merong-rong bingkai negara Indonesia.
Selanjutnya seorang mahasiswa dari Papua, Daniela Sayunika Hae, menyatakan bahwa hidup atau tinggal di Kota Langsa sangat nyaman dan tidak ada namanya rasis, tidak selalu risih disini.
"Tidak seperti yang kami bayangkan bisa kuliah di Kota Langsa di bumi Syariah Islam, karena sebelum kami nyampai disini banyak hal disampaikan harus ini dan itu, nyatakan itu semua tidak," sebut Daniela.
Acara dipandu oleh Kaban Kesbangpol Kota Langsa, Drs Zulhadisyah S MSP, terasa begitu apik dan para mahasiswa dari Unsam dari Papua yang hadir juga antusias dalam memberikan pertanyaan. (mc04)