:
Oleh MC KAB PEMALANG, Kamis, 13 April 2023 | 18:21 WIB - Redaktur: Tobari - 241
Pemalang, InfoPublik - Santriwan-santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikmah Desa Mereng Kecamatan Warungpring mendapat pelatihan menulis dari Suara Merdeka.
Kegiatan hasil kerja sama Kanwil Kemenag Jawa Tengah dengan Suara Merdeka yang bertajuk "Menyemai Ramah untuk Masyarakat Rukun" (Gerakan Merah Marun Kemenag) tersebut dibuka dengan ditandai pemukulan gong oleh Plt Bupati Pemalang Mansur Hidayat, Rabu (12/4/2023) malam.
Mansur berharap kegiatan tersebut memberikan dampak positif terhadap peningkatan kemampuan santri dalam menulis, baik menulis berita maupun karya-karya tulis lainnya.
Atas dasar hal itu dia mengapresiasi segenap panitia, baik dari Suara Merdeka, Ponpes Al Hikmah maupun pihak-pihak lain yang terlibat.
“Saya sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas inisiatif dan kesediaan bapak dan ibu untuk mengajarkan para santri tentang bagaimana menulis yang baik,” ucapnya.
Ia yakin pelajaran dan pengetahuan tentang menulis yang diberikan kepada santri akan sangat berguna bagi masa depan mereka.
Masih menurut Mansur, kemampuan menulis juga sangat diperlukan dalam kegiatan dakwah Islam.
Menurutnya, para ulama besar, baik ulama terdahulu maupun sekarang, menulis kitab/ buku agama dalam rangka menyampaikan dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia, maupun ke berbagai lapisan masyarakat.
Mengingat manfaat dan dampak yang baik bagi peningkatan kemampuan santri dalam menulis dan berdakwah, Mansur berpesan agar para peserta dapat mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh.
“Perhatikan setiap materi yang disampaikan oleh narasumber dengan cermat, bila perlu catatlah hal-hal yang dianggap penting agar mudah diingat,” pesannya.
“Meskipun dalam keadaan lelah karena seharian berpuasa, dan malam harinya melaksanakan ibadah sholat tarawih, saya minta kepada para santri untuk tetap semangat dan antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan,” pintanya lagi.
Sementara itu Kepala Kemenag Kabupaten Pemalang Roziqun mengatakan, gerakan santri menulis sudah berlangsung 29 tahun dengan sasarannya adalah pondok pesantren di seluruh Indonesia.
Diharapkan kegaiatan itu nantinya bisa terus berjalan dengan baik, sehingga penulis ini bisa menjadi juru bicara kita semua. “Agar anak-anak kita bisa menjadi penulis luar biasa yang berwawasan kebangsaan yang baik,” tuturnya.
Sementara itu Wakil Pimpinan Redaksi Suara Merdeka, Rukardi menyatakan pihaknya memiliki tanggung jawab besar sebagai media terbesar di Jawa Tengah.
Kami ingin memberikan sumbangsih apa yang bisa diberikan kepada santri, maka kita mengetahui bahwa santri itu tugas utamanya menulis.
"Kalau kita meli!hat para kyai-kyai sepuh pendahulu kita, rata-rata semua kyai bisa disebut penulis. Santri itu harus menulis maka kami datang itu untuk memberikan sentuhan,” ungkapnya.(Rijal/toeb)