Paroki Hati Kudus Tanah Merah Awali Tri Hari Suci Dengan Misa Kamis Putih

:


Oleh MC KAB BOVEN DIGOEL, Jumat, 7 April 2023 | 21:53 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 230


Boven Digoel, Infopublik - Umat Paroki Hati Kudus Tanah Merah Kevikepan Mindiptana Kabupaten Boven Digoel, Melaksanakan Misa Kamis Putih Sebagai Awal Dari Peringatan Tri Hari Suci Umat Katolik. ( Kamis, 06 April 2023 ).

Menjelang hari raya Paskah atau yang dikenang sebagai hari kebangkitan Yesus Kristus dari alam maut maka umat Katolik sedunia akan melewati beberapa rangkaian perayaan yang disebut dengan Tri Hari Suci.

Adapun Tri Hari Suci tersebut terdiri dari Perayaan Kamis putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci atau Malam Paskah.
Salah satu dari perayaan Tri hari suci tersebut adalah Kamis putih yang dikenal sebagai peristiwa Yesus Kristus merayakan perjamuan malam terakhir bersama murid-murid-Nya sekaligus membasuh kaki mereka.

Memperingati peristiwa tersebut maka umat Katolik Paroki Hati Kudus Tanah Merah Kabupaten Boven Digoel juga melaksanakan misa yang dipimpin langsung oleh Pastor Paroki, Salfinus Buarlele, MSC.

Dalam khotbahnya di Gereja Paroki Hari Kudus Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, Pastor Salfinus Buarlele, MSC menyampaikan bahwa Tuhan Yesus menyatakan dirinya sebagai roti hidup yang mana tubuh dan darah-Nya adalah makan untuk hidup yang kekal.

"Oleh karena itu, Yesus mengajak kita untuk mengambil bagian dalam kehidupan kekal yang Allah persembahkan melalui Yesus didalam Roh Kudus," ucapnya.

Dikatakannya bahwa hal itu terjadi dalam perayaan Ekaristi dimana Yesus Kristus sungguh-sungguh hadir dalam roti serta anggur yang disambut dan akhirnya menjadi satu dalam tubuh.

"Dengan mengikuti perayaan Ekaristi dan Komuni Kudus kita dapat mengambil bagian dalam kehidupan ilahi, Kristus memberikan diri-Nya untuk kita supaya kita bersatu dalam kehidulan Allah sekarang dan disurga," tutur Pastor.

Salfinus juga menjelaskan terkait pengajaran Katekismus gereja Katolik tentang Ekaristi yang merupakan kurban syukur kepada Tuhan dimana hal tersebut adalah suatu berkat dimana gereja mengungkapkan rasa terima kasih untuk segalah kebaikan Allah.

Disampaikannya pula bahwa umat Katolik juga turut berpartisipasi dalam Ekaristi dengan cara berkumpul bersama dengan komunitas orang-orang beriman setiap hari minggu maupun hari-hari Suci.

"Berdoa bersama di dalam Misa didalam kata, sikap dan laku, mendengarkan bersama-sama sabda Allah, mengucap syukur dan memuji Allah untuk segalah anugerah penciptan dengan cara yang khusus atas anugerah Yesus Kristus yakni hidup-Nya, kematian dan kebangkitan serta kita berpartisipasi di dalam dan menjadi tubuh Kristus melalui penerimaan Ekaristi Kudus didalam Misa, "tuturnya.

Oleh karena itu, Pastor mengatakan agar melalui perayaan Kamis Putih umat dapat belajar terkait misteri pemberian diri Kristus dimana cahaya dicurahkan pada misteri pokok yang diperingati dalam Misa yaitu penetapan Ekaristi Kudus dan tatanan iman serta perintah Tuhan tentang Kasih Persaudaraan.

"Maka sebagaimana Yesus memberikan diri-Nya melalui tubuh dan darah-Nya, kita semua dipanggil untuk memberikan apa yang kita miliki yakni diri kita untuk kebaikan sesama,"ucap Salfinus.

Pada kesempatan itu juga Pastor mengambil kisah hidupnya saat bertemu dengan seorang ibu janda beranak tiga yang berusaha keras untuk menghidupi anak-anaknya namun tetap percaya kepada Allah sebagai kekuatan serta berkat bagi keluarganya.

Di penutup khotbahnya, pastor berpesan kepada umatnya bahwa dengan memberi kita menghormati serta menempatkan orang lain terlebih dahulu.

"Dan apa yang kita berikan itu adalah talenta-talenta kita, kemampuan-kemampuan diri kita, perbuatan-perbuatan baik kita yang kita persembahkan kepada orang lain."

Ia melanjutkan, "Karena itu marilah kita mengembangkan semangat memberi dengan belajar dari Kristus yang memberikan diri-Nya, hidup-Nya untuk kita."

Ditambahkannya kepada umat agar belajar mengembangkan semangat pengorbanan untuk kebaikan keluarga dan sesama.

"Allah selalu memampukan kita ketika kita memiliki hati yang murah hati dan selalu memberi berdasarkan kasih karunia yang kita butuhkan."ucap Pastor Salfinus.

Seusai menyampaikan khotbah misapun dilanjutkan dengan upacara pembasuhan kaki sebagaimana Yesus membasuh keduabelas murid-Nya disaat perjamuan malam terakhir.(MC Boven Digoel/Angga).