:
Oleh MC KOTA SOLOK, Kamis, 16 Maret 2023 | 13:25 WIB - Redaktur: Fajar Wahyu Hermawan - 140
Solok, InfoPublik – Dewan juri memutuskan Althaf Raffasya Lubis, siswa SDN 19 Kampung Jawa tampil sebagai pemenang pertama dalam grand final lomba bercerita tingkat SD/MI yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakan dan Kearsipan Kota Solok, Rabu (15/3).
Dalam grand final yang digelar di ruang Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok itu, Althaf Raffasya berhak atas juara I, selanjutnya Fauziyah Khorini dari SDN 18 Sinapa Piliang sebagai Juara II, berikutnya, Diva Dwi Salsabila dari SDN 01 Tanjung Paku sebagai Juara III, dan Rania Dwi Maharani sebagai Harapan I berasal dari SDN 04 PPA.
Ketua Panitia Lomba, Karmaini, S.Sos mengungkapkan, peserta yang mengikuti lomba bercerita tingkat SD/MI ini sebanyak 36 SD/MI se-Kota Solok.
Setelah dilaksanakan penilaian oleh dewan juri pada hari Selasa, 14 Maret 2023, maka SD/MI yang lulus dan masuk babak grand final sebanyak 10 Sekolah. Para finalis tersebut yaitu SDN 02 Aro IV Korong, SDN 16 Nan Balimo, SDN 01 PPA, SDN 01 Tanah Garam, SDN 21 Simpang Rumbio, SDN 04 PPA, SDN 10 VI Suku, SDN 19 Kampung Jawa, SDN 18 Sinapa Piliang dan SDN 01 Tanjung Paku.
Lebih lanjut Karmaini menjelaskan, setelah kesepuluh peserta terbaik tampil secara bergantian, dewan juri yang terdiri dari Niki Martoyo, S.Pt, Rini Wirasty. B, SS, M.Pd dan Lisa Adriani, S.Pd. mengadakan diskusi untuk pemilihan juara I, juara II, juara III dan Harapan I.
“Semoga Kota Solok bisa meraih prestasi sebagai pemenang lomba bercerita tingkat provinsi nanti, untuk meraih harapan tersebut Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok akan melakukan pembinaan secara intensif kepada anak kita, Althaf Raffasya Lubis, supaya harapan tersebut bisa terwujudkan,” tekadnya.
Pada saat pengumuman pemenang, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Solok, Wadirman, S.Pd, MM menyampaikan, grand final lomba bercerita tingkat SD/MI se-Kota Solok ini dilaksanakan sebagai upaya untuk tetap menjaga kearifan lokal, melalui cerita-cerita dan legenda setempat agar tidak hilang tertelan zaman.
“Saat ini budaya lokal banyak anak-anak yang tidak mengetahui betapa banyaknya sejarah dan legenda yang kita punya, harapannya dengan perlombaan ini anak bangsa turut serta melestarikan budaya lokal,” tutur Wadirman. (ji)