:
Oleh MC KOTA SOLOK, Kamis, 2 Maret 2023 | 12:31 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 189
Solok, InfoPublik – Untuk peningkatan kapabilitas pegawai di lingkungan kerjanya, Kantor Kementrian Agama Kota Solok kembali menyelenggarakan Pelatihan di Wilayah Kerja (PDWK).
Memasuki hari ketiga pelatihan ini mendatangkan, Plt. Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Padang, H. Apriyanto bersama tim sebagai Narasumber. Pelatihan dengan materi peningkatan dan penjaminan mutu administrasi ini didampingi oleh Kasubbag TU Kemenag Kota Solok, H. Emil Isra, dengan moderator, Irna Fithriah.
Pelatihan yang dilaksanakan di aula Masjid Agung Al Mukhsinin Kota Solok, Rabu (1/3/2023) bersifat transformasi digital, dengan berbasis IT dalam setiap pelatihan. Ada dua pola sistem pelatihan yang diselenggarakan BDK Padang, pertama kursus online dengan peserta yang banyak atau Massive Open Online Courses ((MOOC).
Sasaran MOOC adalah pendidik seperti pelatihan Kurikulum Merdeka, dengan memakai sistem belajar mandiri untuk mengakomodir keinginan masyarakat atau ASN, tujuannya, agar bisa belajar dimana saja.
Pola pelatihan yang kedua, blended learning, merupakan pelatihan campuran antara e- learning dan tatap muka, dengan sistem tiga hari online dan tiga hari tatap muka.
Kepala BDK Padang Amenyampaikan, empat sasaran pelatihan dari PDWK ini yaitu, PNS, PPPK, Pegawai Pemerintah Non PNS (Pramubakti, Guru Non PNS) dan masyarakat (PPIW, Baznas, Pondok Pesantren).
“Pelatihan sangat berguna bagi peserta, apalagi bagi ASN, ini akan nampak dalam evaluasi keprofesionalan ASN, sehingga bisa meningkatkan Indeks Keprofesionalannya,” tutur H. Apriyanto.
Narasumber lainnya, Etriyanto emberikan materi teknik dasar public speaking dan kompetensi pembicara.
"Public speaking adalah berbicara di depan umum atau berbicara di depan publik. Bahkan public speaking sering disebut dengan pidato. Public speaking merupakan sebuah rumpun keluarga ilmu komunikasi. Retorika adalah seni berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang secara langsung bertatap muka.
Selanjutnya Etriyanto menyampaikan, kenapa kita harus mempelajari public speaking, yaitu untuk meningkatkan kepercayaan diri, mengembangkan diri, kemampuan mempengaruhi, penerimaan diri dan membuka peluang hidup lebih baik.
“Perkatan terbaik adalah yang disertai keyakinan akan tujuan, tindakan, serta kepasrahan kepada Tuhan” ungkap Etriyanto.
Jenis-jenis kegiatan yang membutuhkan kemampuan publik speaking dalam kehidupan sehari-hari di antaranya, khotbah, kampanye, MC, pidato, orasi ilmiah, penerangan, reportase. Keterampilan dasar yang harus dimiliki sebagai public speaking yaitu pengunaan kata-kata, mimik wajah, penguasaan materi, bahasa dan logat, serta peralatan. Teknik-teknik public speaking, di antaranya percaya diri, teknik vocal, ekpresi dan gestur, komunikatif.
Dalam bidang kompetensi pembicara, Etriyanto menyampaikan, Orator harus bisa menguasai beberapa hal, pertama Ethos, yang merupakan karakter, intelegensi Orater untuk bisa dipercaya audiens. Kedua, Pathos, Orator mampu mengendalikan emosional dalam meyampaikan pesan dan terakhir Logos, Orator mampu menyampaikan pesan yang logis dan bisa dimengerti oleh audien dengan memakai reverensi yang akurat. (helda)