:
Oleh MC Prov Sumatera Barat, Senin, 13 Februari 2023 | 10:53 WIB - Redaktur: Kusnadi - 106
Padang, InfoPublik - Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi hadiri acara Pelantikan pengurus Perhimpunan Profesional Kesehatan Muslim Indonesia (PROKAMI) Provinsi Sumatera Barat dan Seminar Kesehatan dengan tema "Implementasi Pelayanan Kesehatan Yang Madani", kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Gubernur, Minggu (12/2/2023).
Turut hadir acara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Kepala Dinas Sosial Sumbar, Ketua beserta pengurus Prokami Wilayah Sumbar dan peserta pertemuan lainnya.
Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi mengapresiasi sebesar-besarnya Pengurus PROKAMI Wilayah Sumatera Barat yang telah melakukan suatu terobosan melalui Program Kerja dan berkoordinasi secara harmonis dengan Pemprov Sumbar.
Menurutnya, keberadaan PROKAMI sangat memberikan warna serta peran yang besar terhadap terwujudnya Pelayanan Kesehatan yang madani. Di mana perhimpunan itu juga merupakan salah satu bagian dari memperkuat dalam meningkatkan kesehatan masyarakat Sumbar.
"Untuk memikirkan kesehatan masyarakat tentu tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, tanpa didukung oleh profesi tenaga kesehatan," ujar Buya Mahyeldi.
Salah satu Indikator yang digunakan menentukan derajat Kesehatan adalah meningkatnya Angka Harapan Hidup (AHH), dimana AHH Sumatera Barat tahun 2021 adalah 69,59 tahun masih dibawah rata-rata Nasional.
Perlu upaya dari semua pihak untuk dapat menekan angka kematian baik kematian ibu, bayi, balita dan kematian akibat jantung, stroke, kanker serta penyakit infeksi lainnya, seperti TB, HIV dan penyakit sekarang yang banyak bermunculan akibat rendahnya cakupan imunisasi pada masa Pandemi Covid-19.
"Termasuk juga penyakit polio, paru paru dan campak yang selama ini banyak dialami orang dewasa, ternyata juga merambah kepada anak-anak. Ini kemungkinan bisa terjadi ketika pelayanan kesehatan semasa covid ini tidak maksimal," tutur Mahyeldi.
Terakhir Buya Mahyeldi berharap dengan keberadaan PROKAMI tentu ini akan menjadi bagian yang akan membantu bagaimana peningkatan kesehatan masyarakat di Sumbar.
"Dan menjadi bagian yang berperan dalam menekan permasalahan- permasalahan yang mungkin terjadi, seperti yang diharapkan pemerintah bahwa tahun 2024 angka stunting di Indonesia, maksimal 14 persen," ucapnya. (Pemprov Sumatera Barat)