:
Oleh MC KAB BULUNGAN, Rabu, 8 Februari 2023 | 14:17 WIB - Redaktur: Kusnadi - 253
Tanjung Selor, InfoPublik - Pemerintah Kabupaten Bulungan berkerjasama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bulungan menggelar pelatihan membatik dalam upaya pelestarian budaya kearifan lokal, yang digelar di Aula Rumjab Bupati, Selasa (07/02/2023).
Dalam kegiatan yang dibuka langsung oleh Bupati Bulungan Syarwani tersebut diikuti para pengrajin batik yang ada di Bumi Tenguyun, yang dilaksanakan mulai pada 7 – 13 Februari 2023.
Dalam arahannya bupati mengharapkan agar batik yang diproduksi nantinya memiliki ciri khas tersendiri yang erat kaitannya dengan budaya atau ikon yang ada di Kabupaten Bulungan.
Hal tersebut ia katakan mengingat, di Kalimantan Utara (Kaltara) sendiri, dari lima kabupaten kota yang ada, semua memiliki produksi batik yang motifnya hampir serupa,yaitu motif yang dirangkai mengacu pada ciri khas Bulungan, Tidung dan Dayak.
Oleh sebab itu bupati berharap batik Bulungan nantinya memiliki ornamen khusus yang dapat disematkan pada batik milik Bulungan, dimana batik tersebut hanya ada di Bulungan.
“Sehingga produksi lokal itu bisa diklaim. Sebab kita tahu, seperti Tarakan, Nunukan, Malinau dan KTT juga ada batik. Untuk itu saya berharap Bulungan dalam batiknya ada motif khusus seperti ornamen Tugu Cinta Damai atau lainnya yang bisa disematkan,” imbuh bupati.
Terkait soal pasar kata bupati, pengrajin batik di Bulungan memiliki peluang yang cukup besar, sebab kata dia kedepan dapat dipasarkan secara online, terlebih saat ini E-Katalog milik Pemda Bulungan juga sangat mendukung UMKM Lokal.
“Dalam artian, setiap pengadaan batik Pemda Bulungan bisa diserap melalui e-katalog lokal ini,” sebutnya.
Untuk itu bupati juga berharap para UMKM yang bergerak pada bidang ini bisa dinaungi sehingga produknya bisa diinput ke dalam sistem e-katalog lokal tersebut, sehingga setiap pengadaan di OPD, bisa langsung dipesan.
“Itulah upaya Pemda menjamin hasil produksi batik di Bulungan,” tegasnya.
Bukan hanya pemerintah saja, lanjut bupati, namun pihak swasta juga dapat melirik produk batik yang ada, terlebih pemakaian batik di era kini tak lagi pada sebatas acara formal, tetapi juga pada kegiatan semi atau non formal.
“Tentu dengan menyesuaikan desain pada batik tersebut. Apalagi anak muda bisa kita dorong untuk bisa mencintai batik. Tentu perlu ada inovasi para pengrajin, bagaimana menarik minat anak muda mencintai batik,” pungkasnya.(MC Bulungan/sny)