:
Oleh MC KAB BELU, Selasa, 7 Februari 2023 | 03:30 WIB - Redaktur: Tobari - 479
Belu, InfoPublik - Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI terus berupaya meningkatkan ekspor melalui optimalisasi peran perdagangan lintas batas.
Melalui Pusat Promosi Ekspor di kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, baik eksportir Indonesia dan buyer Timor Leste bisa saling bertukar informasi.
Upaya Kemendag tersebut ditandai dengan pelaksanaan Rapat Koordinasi (Rakor) Forum Informasi Ekspor dan Business Matching Marketing Point Motaain di Aula Lantai 3 Kantor PLBN Motaain, Senin (6/2/2023).
Hadir pada Rapat Koordinasi tersebut, Bupati Belu, dr. Taolin Agustinus, Wakil Bupati Belu, Dr. Aloysius Haleserens, Direktur Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor (P2IE), Marolop Nainggolan, Pimpinan OPD terkait.
Kepala Administrator PLBN Motaain, Engelbertus Klau, SSTP, Ketua Kadin Kabupaten Belu, Robertus Charly Widodo, Wakil Ketua Kadin Timor Leste, Mr. Rui Castro, Fungsi Ekonomi KBRI Timor Leste, Atase Perdagangan Timor Leste di Jakarta, Januario de Correia, dan para Pelaku Usaha.
Marketing Point yang akan dibentuk merupakan unit fasilitasi pengembangan ekspor di kawasan perbatasan negara. Unit ini dibuat untuk meningkatkan ekspor produk unggulan daerah dan nasional ke negara tetangga dan substitusi produk impor untuk masyarakat setempat.
Acara hari ini sengaja kita laksanakan di PLBN, untuk mengembangkan Perdagangan lintas batas. Minggu lalu kami melakukan kegiatan seperti ini di lintas batas negara Entikong, Kalimantan Barat dan Malaysia.
"Antusiasme para pelaku usaha di antara kedua bela pihak cukup baik," ucap Direktur IP2IE, Marolop Nainggolan.
Ia berharap, di kawasan PLBN Motaain tidak hanya sekedar berbicara politik, tetapi kita juga berbicara tentang Bisnis.
Ia akan tantang bapak ibu, terutama Bapak Januario de Correia, Atase Perdagangan Timor Leste di Jakarta untuk kita lakukan setiap bulan.
"Karena bagaimanapun kalau tidak ada dukungan dari Timor Leste, kegiatan seperti ini tidak bisa kita lakukan. Jadi kami dari Kementerian Perdagangan RI siap melakukan ini dalam frekuensi yang lebih cepat," katanya.
Ia menjelaskan, di Entikong Kalimantan Barat, dilakukan tiga minggu sekali. Mengingat komunikasi antar pelaku usaha itu yang terpenting dari seluruh aktifitas itu.
Para pelaku usaha harus saling bertemu dan saling membicarakan potensi-potensi apa yang harus diberikan. Tadi sudah disampaikan bahwa ada 300 produk didalam list Timor Leste yang bisa masuk ke negara-negara lain untuk di ekspor.
"Dengan kuota itu artinya potensi terbesar untuk bekerja sama antar pelaku usaha Indonesia dengan pelaku Timor Leste untuk berinvestasi," terang Marolop.
Pada kesempatan ini, Direktur Direktur IP2IE, Marolop Nainggolan mengharapkan agar kegiatan seperti ini tetap dilangsungkan secara reguler di PLBN Motaain.
"Bulan ini akan ada delegasi dari Timor Leste ke Jakarta untuk membicarakan tentang Perdagangan. Disana kita hanya bicara tentang bisnis. Saya akan tunggu kedatangan Wakil Ketua Kadin Timor Leste bersama rombongan," ujar Marolop.
Sedangkan Wakil Ketua Kadin Timor Leste, Mr. Rui Castro mengaku, kerja sama dan komunikasi antara Kadin Timor Leste dan Kadin Indonesia cukup baik dan lancar.
Kita juga ada group WA antara Kadin Timor Leste dan Kadin Indonesia, sehingga kita selalu komunikasi. Kegiatan seperti ini di harapkan untuk dilakukan lebih banyak lagi.
"Saya yakin dengan berbisnis pasti situasi keamanan kedua negara aman dan bagus, karena masyarakat kedua negara bisa sejahtera," ungkapnya.
Merujuk MoU Zona Free Trade Zone (Perdagangan Bebas) yang di tandatangani oleh Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Timor Leste, Taur Matan Ruak, ini kesempatan yang baik bagi para pebisnis.
Kita masih menemui kendala untuk masuk ke wilayah Indonesia, yang mana kita masuk harus membayar visa 35 dollar. Kalau bisa dibebaskan sehingga orang bisa masuk ke Indonesia untuk belanja barang dan mungkin saja lebih dari harga 35 dollar.
"Selain itu produk-produk asal Timor Leste bisa masuk ke Indonesia, begitupun sebaliknya dari Indonesia masuk ke Timor Leste," pinta Rui Castro. (prokopimbelu/toeb).