:
Oleh MC KAB BLORA, Rabu, 14 Desember 2022 | 13:13 WIB - Redaktur: Kusnadi - 1K
Blora, InfoPublik - Malam resepsi Hari Jadi Kabupaten Blora ke 273 yang dilaksanakan, Senin (12/12/2022) malam di Alun-alun Blora berlangsung sangat menghibur, mengharukan dan bersejarah.
Karena baru kali pertama kegiatan resepsi hari jadi Blora dihadiri berbagai tokoh masyarakat, pimpinan Partai Politik, mantan Bupati dan wakil Bupati, mantan Sekda serta masyarakat umum.
Malam resepsi dihibur pagelaran wayang kulit ki Dalang tingkat nasional Sigid Ariyanto.
Mantan Bupati yang hadir di antaranya Yudi Sancoyo 2007-2010, Djoko Nugroho 2010-2015 dan 2016-2021,Wakil Bupati 2000-2025 H.Subronto Yusuf,wakil Bupati 2010-2015. Wakil bupati 2010-2015 H.Abu Nafi.
Kemudian yang sangat mengharukan ketika acara Bupati sekarang H.Arief Rohman yang didampingi wakil Bupati Tri Yuli Setyowati menyerahkan potongan tumpeng kepada bapak Yudi Sancoyo dan bapak H.Djoko Nugroho serta H.Subronto Yusup dan Abu Nafi.
Semua yang hadir dalam resepsi seperti terhipnotis suasana jadi hening dan terharu semoga rasa kekeluargaan dan kebersamaan malam ini jangan cepat berlalu.
"Saat seperti itu saya jadi teringat almarhum Bupati Blora 2000-2005 dan 2006 -2007 H.Basuki Widodo (wafat 21 juli 2007)," jelas mantan Sekda Blora Bambang Sulistya, Selasa (13/12/2022).
Sehingga, kemarin dirinya menyempatkan ziarah ke makam umum Giri Mulyo Patuk Tangsi Kelurahan Cepu Kecamatan Cepu Kabupaten Blora.
"Menurut saya pribadi, beliau adalah sosok pimpinan yang patut diteladani. Ada sikap kepimpinan yang selalu saya ingat dan barangkali bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi kita semua," terangnya.
Di antaranya meliputi hal sebagai berikut, pertama almarhum H.Basuki Widodo dalam bersosialisasi dengan masyarakat dan menjalan tugas sehari hari selalu menerapkan prinsip K3, yaitu K1: Komunikasi yang ramah lingkungan karena dalam setiap memberi sambutan selalu diselipkan joke lucu dan menghibur.
Beliau merakyat tidak membedakan asal usul kelompok masyarakat dari partai apa,agama apa dan suku apa.
Semua dilayani dengan baik dan tidak berjarak serta selalu mau mendengar aspirasi suara rakyat.
Kalau diundang masyarakat ketika beliau datang suka berbagi dan menghibur dengan lagu lagu suara emasnya.
Di jajaran Birokrasi setiap bulan sekali diadakan pertemuan keluarga diantara para pimpinan OPD yang tempatnya bergiliran.
"Saya masih terngiang ngiang ketika beliau melantun sebuah lagu pada saat pertemuan di rumah saya Permata Hatiku, lagu nostalgia yang dinyanyikan almarhum Broery Marantika," kenangnya.
Sepenggal syair lagu itu yang membuat hati jadi teduh dan damai, yaitu Sebening embun pagi Sinar matamu, Bila kupandang wajahmu, Aku sayang padamu, Seindah mutiara sebersih salju, bila kuusap rambutmu permata hatiku,
Setiap malam tiba engkau dalam pelukanku, Dengan rambut terurai kurayu dirimu.
"Beliau menceritakan karena tugas melayani masyarakat setiap malamtiba Ia hanya bisa melihat putra/putrinya sedang tertidur lelap sementara ia masih harus menyelesaikan kewajiban menerima tamu yang ingin menyampaikan uneg uneg dan meminta arahan dan solusi," ungkapnya.
K2- Komitmen untuk bekerja sesuai Visi dan Misi selalu dilaksanakan dengan baik dan selalu berorientasi untuk kepentingan rakyat dan kemajuan Kabupaten Blora.
Salah satu keputusan menyelesaikan atau menutaskan pembangunan Gelanggang Olah raga (GOR) MUSTIKA) yang awal pembangunan dibangun saat era Bupati H.Soekardi Hardjo Prawiro masa bhakti 1989-1999.
Sehingga saat ini GOR Mustika tersebut menjadi tempat yang sangat bermanfaat dan kebanggaan bagi masyarakat Blora.
Bahkan dulu ketika era Bupati Yudi Sancoyo pernah dimanfaat untuk tempat pelantikan serentak pejabatan struktural dan fungsional Kabupaten Blora sebanyak lebih dari 1.000 orang pejabat.
"Barangkali itu pelantikan yang bersejarah dan sulit terlupakan bagi para pejabat karena ketika pelantikan para pejabat memakai seragam batik Mustika khas pruduk Blora," tuturnya.
K3 : Konsisten dalam mengambil kebijakan dan dalam memegang komitmen. Ibararatnya sekali berlayar harus sampai tujuan.
Ia juga memiliki konsistensi dalam menguri uri budaya yang sudah menjadi tradisi di Kabupaten Blora, kesenian Tayub dan Barongan dibina agar menjadi tontonan yang menarik dan menghibur masyarakat tanpa meninggalkan etika.
Kedua, dalam mengemban tugas selalu menerapkan filosofi Kepemimpinan jawa,yaitu Hasta Brata delapan unsur perilaku yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Delapan unsur tersebut unsur Bumi, Matahari, Api, Samudra, Langit, Angin, Bulan dan Bintang.
"Ada tiga hal yang selalu saya ingat dari wejangan Bapak almarhum H. Basuki Widodo tentang Hasta Brata yaitu unsur Bumi,Matahari dan Samudra," jelasnya.
Unsur bumi seorang pemimpin hendaknya memiliki kepedulian tinggi dan kokoh dalam melindungi dan memperjuangkan anak buahnya atau rakyatnya agar menjadi lebih baik dan sejahtera.
Unsur matahari diharapkan seorang pemimpin seharusnya membagi, menerangi, dan memberi kehangatan serta kasih sayang kepada anak buah atau rakyatnya.
Kemudian unsur Samodra seorang pemimpin seharusnya memiliki sifat Samodra yang siap menerima masukan apapun dari manapun juga dengan penuh rasa syukur dan sabar tanpa menimbulkan kedengkian, kemarahan, apalagi sikap dendam.
Seperti Samodra kemasukan air apapun wujudnya rasa air Samodra tetap asin.Sehingga seorang pemimpin dapat berperan sebagai penyejuk dan pendamai dalam kehidupan saat ini yang semakin sulit dan mudah bersumbu pendek.
"Demikian semoga ungkapan yang terinspirasi dari malam resepsi Hari Jadi ke-273) Kabupaten Blora bisa memiliki nilai manfaat dan spirit dalam Sesarengan mbangun Blora yang berkelanjutan menjadi Blora MUSTIKA," tuturnya. (MC Kab.Blora/Teguh).