:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Selasa, 22 November 2022 | 17:34 WIB - Redaktur: Juli - 316
Subulussalam, InfoPublik - Dinas Kesehatan Kota Subulussalam memberikan makanan tambahan (PMT) kepada anak stunting selama dua bulan mulai November hingga Desember 2022.
Hal itu dijelaskan Kasi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Dinas Kesehatan Kota Subulussalam Rofiana dalam rilis yang diterima Selasa (22/11/2022).
Ia mengatakan, program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada anak stunting yang dilakukan pihaknya adalah bagian dari upaya Pemerintah Kota Subulussalam dalam melakukan Pencegahan dan penanganan stunting.
Dikatakannya, dalam pencegahan dan penanganan stunting sesuai amanat Peraturan Gubernur Aceh Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan Penanganan Stunting Terintegrasi di Aceh, semua stakeholder dapat terlibat.
"Kolaborasi dan peran semua pihak sampai elemen terkecil pencegahan dan penanganan stunting bisa dilakukan secara mandiri termasuk melalui dana desa," ujarnya.
Rofiana menyebutkan bahwa pada 31 Oktober hingga 2 November 2022, Dinas Kesehatan dan TP PKK Kota Subulussalam mengikuti pertemuan kegiatan Implementasi Rumoh Gizi Gampong (RGG) di Banda Aceh yang diselenggarakan DPMG dan TP-PKK Aceh.
Tindak lanjutnya, terpilih Kecamatan Sultan Daulat sebagai pilot project dalam kegiatan Implementasi Rumoh Gizi Gampong (RGG) untuk Kampong Pulo Belen dan Kampong Bawan. Kegiatan ini merupakan kerja sama Dinas Kesehatan Kota Subulussalam, TP PKK Kota Subulussalam, TP PKK Provinsi Aceh dan DPMG Provinsi Aceh.
Tambahnya, pada 8 November 2022 Dinas Kesehatan Kota Subulussalam bersama Pokja IV TP PKK Kota Subulussalam melaksanakan kegiatan serah terima alat makan untuk anak di Kampong Pulo Belen dan Kampong Bawan.
Selanjitnya, pada 12 November 2022 dilakukan Launching Implementasi Rumoh Gizi Gampong (RGG) oleh Ketua Pokja IV TP-PKK Kota Subulussalam selaku Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Subulussalam Munawaroh, S.Si.Apt, M.Kes.
Saat itu dihadiri Pokja IV TP PKK Kota Subulussalam, Camat Sultan Daulat, Kepala Puskesmas Sultan Daulat, TP PKK Kampong Pulo Belen dan Bawan, Tim Pelaksana Gizi (TPG) Dinas Kesehatan, Bidan Desa dan kader di dua kampong tersebut.
Dalam kesempatan tersebut Munawaroh, S.Si.Apt, M.Kes menyampaikan bahwa implementasi Rumoh Gizi Gampong (RGG) hari pertama anak yang terpilih harus diukur tinggi badan (TB), ditimbang berat badan (BB), Lingkar lengan atas (LILA),dan Lingkar Kepala (LK).
Selain itu, RGG harus mengolah bahan makanan lokal bukan makanan yang siap saji, dan makanan tersebut harus dimakan di RGG kampong masing-masing agar bisa melihat bagaimana perkembangan anak yang telah diberi makanan olahan lokal kepada 20 anak masing-masing kampong tersebut tersebut selama 2 bulan.
Pilot project model implementasi RGG adalah salah satu langkah yang di bentuk oleh PKK Aceh bekerja sama dengan berbagai mitra kerja untuk menurunkan prevalensi angka stunting di Aceh yaitu, dengan memberdayakan masyarakat gampong melalui model intervensi pencegahan dan penanganan stunting secara terintegrasi di level desa.
"Tujuan utama intervensi implementasi Rumoh Gizi Gampong (RGG) adalah untuk mengupayakan kemandirian gampong dalam melakukan pencegahan dan penanganan stunting dari tingkat paling dasar," imbuhnya.