:
Oleh MC KAB BOALEMO, Senin, 17 Oktober 2022 | 14:44 WIB - Redaktur: Juli - 320
Tilamuta, InfoPublik – Guna memantau isu-isu yang dapat menyebabkan instabilitas daerah menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Kantor Kesbangpol Kabupaten Boalemo meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Deteksi Dini (SIDENI).
Sistem ini resmi diluncurkan Pj. Bupati Boalemo Hendriwan, di sela-sela pelaksanaan Apel KORPRI di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Boalemo, Senin (17/10/2022).
Bupati Hendriwan menuturkan, aplikasi yang diluncurkan Kesbangpol tersebut sangat membantu Pemerintah Kabupaten Boalemo serta unsur terkait, dalam mengetahui berbagai informasi yang berkembang dikalangan masyarakat.
“Tadi kita telah meluncurkan Aplikasi SIDENI, terima kasih Ibu Kakan Kesbangpol atas inovasinya, dan mudah-mudahan teman-teman OPD yang belum berinovasi silakan membuat terobosannya,” kata Pj. Bupati Hendriwan.
Sementara itu Kepala Kantor Kesbangpol Asni Abubakar Nihe menjelaskan, sistem ini dengan sendirinya akan bekerja, memilah mana laporan yang masuk dalam unsur politik, syarat dan semua masalah yang dapat menyebabkan daerah Boalemo tidak stabil.
“Jadi aplikasi SIDENI ini tujuannya untuk membantu teman-teman pemantau yang ada di masing-masing kecamatan, untuk seceptnya melaporkan hasil pemantauan atau visitasi terhadap isu-isu yang menyebabkan instabilitas daerah,” tutur Asni.
Kata Asni Nihe, para petugas pemantau dapat dengan mudah mengklik jenis laporan yang sudah disediakan dalam aplikasi, jika menemukan isu-isu di lapangan.
“Jadi sistem ini yang bisa menilai mana yang paling banyak memberikan laporan, itu juga sesuai kondisi masalah di lapangan, Sistem ini juga bisa bisa memilah mana masalah yang berbau Isu SARA ataupun Isu Isu Politik tinggal admin yang mengatur,” ujar Kakan Kesbang Asni Nihe.
Selain itu Asni menambahkan, keuntungan lainnya menggunakan aplikasi tersebut yakni, pencarian data yang dikirim sangatlah mudah.
“Keuntungannya juga kalau laporannya hanya di kirim lewat WA, nantinya laporan tersebut akan tertimpa dengan info lainnya, sehingga susah mencari mana laporan urgen yang harus dicegah, dengan mana laporan yang hanya Pemberitahuan saja,” papar Asni Nihe. (MCBoalemo/HLapasau)