:
Oleh MC KAB BUTON UTARA, Selasa, 20 September 2022 | 14:52 WIB - Redaktur: Juli - 308
Buranga, InfoPublik - Badan Pusat Statistik Kabupaten Buton Utara menggelar rapat kordinasi daerah dalam rangka persiapan pendataan awal registrasi sosial ekonomi atau Regsosek di Hotel HB Beach Lemo Ea (20/9).
Rapat Kordinasi dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Buton Utara Muhammad Hardhy Muslim. Ia mengatakan bahwa, registrasi sosial ekonomi atau regsosek adalah bagian dari reformasi sistem perlindungan sosial yang konsepnya telah dirancang oleh pemerintah pusat sejak tahun 2020. Pemerintah merasakan bahwa pelaksanaan perlindungan sosial perlu perbaikan.
"Bantuan sosial, sebagai bagian dari perlindungan sosial, harus kita salurkan tepat sasaran pada masyarakat yang betul-betul membutuhkan, termasuk yang terkena guncangan seperti pandemi covid-19. Namun kita ketahui jenis dan jumlah program bantuan sosial terus bermunculan sejak maret 2020 lalu. Kejadian ini tidak hanya terjadi di kabupaten buton utara; pemerintah daerah lain pun mengalami hal yang sama," imbuhnya
Menurutnya, kondisi ini terjadi pertama karena, beberapa kementerian dan lembaga melakukan pendataan tidak terintegrasi. Kedua, para produsen data tersebut melakukan pembaruan data namun belum sesuai metode dan disiplin ilmiah.
Akibatnya, sejak 2 tahun terakhir pemerintah mengeluarkan sekitar 12 triliun per tahun untuk pendataan atas nama masyarakat kurang mampu. Angka ini setara dengan memperbaiki 600 ribu rumah sangat sederhana Kementerian PUPR.
Lanjutnya, pemerintah pusat kemudian berupaya menciptakan ekosistem pendataan perlindungan sosial yang terintegrasi secara menyeluruh. Salah satu upaya utama adalah memperbaiki dan melengkapi data sosial ekonomi yang mencakup seluruh penduduk. Tentu saja kegiatan tersebut diamanahkan kepada badan pusat statistik sesuai undang-undang statistik no 16 tahun 1997 pasal 11 ayat (1) dan ayat (2).
Sekda juga menjelaskan tentang cakupan Regsosek adalah pendataan seluruh penduduk yang mencakup profil dan kondisi sosial ekonomi yang sangat beragam mulai dari kondisi demografi, perumahan, keadaan disabilitas, kepemilikan aset, hingga informasi geospasial. Informasi yang komprehensif ini memungkinkan regsosek menyajikan tingkat kesejahteraan setiap penduduk dan meningkatkan ketepatan sasaran program-program pemerintah.
"Pengetahuan akan tingkat kesejahteraan penduduk, membantu pemerintah berbagai tingkatan dalam menyasar penduduk sasaran, khususnya dalam program perlindungan sosial dan tanggap darurat kebencanaan, jelasnya.
Kegiatan Rakorda ini yang bertemakan “Mencatat untuk membangun negeri” Satu data program perlindungan sosial dan pemberdayaan masyarakat sangat Penting dilakukan Kelengkapan regsosek membuka peluang pemanfaatan yang luas, dan tidak hanya program perlindungan sosial saja.
"Data regsosek yang lengkap akan mendukung program pemberdayaan ekonomi, penyediaan kebutuhan infrastruktur dasar, pemerataan akses pendidikan dan kesehatan, peningkatan inklusi keuangan, dan program lain untuk mendorong potensi pembangunan di pusat dan daerah. Regsosek membantu mewujudkan indonesia membangun secara inklusif," katanya.
Di tempat yang sama juga Kepala BPS Musdin dalam pemaparan materinya lebih mengutamakan pentingnya pendataan ini sebagai pilar utama reformasi sistem perlindungan sosial, regsosek mendukung komponen reformasi lainnya. Beberapa di antaranya adalah perlindungan sosial adaptif, integrasi berbagai program perlindungan sosial, dan digitalisasi penyaluran bantuan sosial.
“Dengan Data penduduk yang menyeluruh, lengkap, dan mutakhir mutlak diperlukan untuk mendukung upaya tersebut. Dalam kondisi bencana dan kedaruratan, penduduk rentan harus cepat kita identifikasi dan bantu. Data regsosek dapat mendukung proses identifikasi tersebut sehingga bantuan yang tepat dapat kita salurkan dengan metode tercepat," harapnya.
Kegiatan Rapat kordinasi daerah tersebut menghadirkan Narasumber Kepala Bappeda Harmin Hari, Kepala Dinas sosial Baaziri serta dihadiri peserta dari semua Kepala OPD, Para Camat, Para Lurah dan kepala Desa se kecamatan Kulisusu.
(MC Kabupaten Buton Utara, Reporter Arni, Fotografer Siti Hariani)