:
Oleh MC KAB SANGGAU, Jumat, 16 September 2022 | 14:03 WIB - Redaktur: Kusnadi - 205
Sanggau, InfoPublik – Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot mendampingi Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan saat membuka Rapat Koordinasi Tim Audit Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sanggau. Rapat tersebut digelar di Aula Hotel Grand Narita, Sanggau, Kamis (15/9/2022) pagi.
Dalam sambutan Wakil Gubrnur Kalimantam Barat mengajak semua pihak terkait untuk ikut terlibat dalam upaya mencapai target penurunan angka stunting di Kabupaten Sanggau dan di Provinsi Kalimantan Barat pada umumnya.
"Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berupaya semaksimal mungkin menurunkan stunting sesuai Perpres Nomor 72 Tahun 2021. Dalam hal ini kami bekerjasama dengan BKKBN Perwakilan Kalimantan Barat turun ke lapangan, melaksanakan turunan Perpres 72 itu berupa SK Gubernur Kalimantan Barat agar kita semua, secara 'keroyokan' melakukan percepatan penurunan stunting," ungkap Ria Norsan.
Sementara itu Pemerintah Kabupaten Sanggau terus fokus menurunkan stunting di lima kecamatan yang tinggi persentase kasusnya. Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot menyebut terdapat lima kecamatan yang memiliki persentase stunting cukup tinggi.
"Ada 5 kecamatan yang tinggi kasusnya, tertinggi di Mukok, sekitar 30 persen, kemudian Noyan, Entikong, Kembayan dan lainnya. Tentu ini membutuhkan intervensi dari tim yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Sanggau," ujar Wakil Bupati Yohanes Ontot.
Ditegaskannya, tim ini harus bekerja paralel dan simultan untuk fokus menurunkan kasus di kecamatan-kecamatan yang tinggi angka stuntingnya.
Tim ini, lanjut Wabup, mesti bergerak cepat dan melakukan langkah-langkah, mulai dari antisipasi hingga aksi penanganan.
"Tim ini harus bergerak cepat untuk segera mendata temuan kasus di masing-masing kecamatan yang tinggi itu. Tim Pendamping Keluarga (TPK) kita ada seribuan orang, TPK ini diharapkan sekali perannya untuk percepatan penurunaan kasus stunting," jelas Ontot.
Wakil Bupati Sanggau, Yohanes Ontot, menambahkan percepatan penurunan stunting membutuhkan sinergi lintas komponen, termasuk para tokoh dan lembaga keagamaan. Sebab, pencegahan serta penanganan awal stunting dapat dimulai pada masa pranikah.
"Pada masa pra-perkawinan ini, setiap pasangan harus diberi pemahaman bagaimana mereka berkeluarga dan berumah-tangga. Edukasi mengenai menjaga kesehatan janin dan ibu hamil pada masa kehamilan harus calon pengantin ketahui. Karena itu, tim ini perlu bekerjasama dengan lintas komponen, termasuk lembaga keagamaan untuk memberikan pemahaman itu," tutup Yohanes Ontot.
Setelah itu, orang nomor dua di Provinsi Kalimantna Barat didampingi Wakil Bupati Sanggau dan Ketua PKK Kab. Sanggau serta Ketua GOW Kab. Sanggau juga melihat kondisi masyarakat yang beresiko stunting sekaligus menyerahkan bantuan di Desa Penyeladi Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.(MC Kab. Sanggau)