DPRD Kubu Raya Apresiasi Kebijakan Pemda Capai IPM Diatas Capaian IPM Kalbar

:


Oleh MC KAB KUBU RAYA, Senin, 18 Juli 2022 | 15:29 WIB - Redaktur: Kusnadi - 234


Kubu Raya, InfoPublik – Dewan Kubu Raya apresiasi capaian-capaian yang telah diperoleh Pemkab Kubu Raya. Ketua DPRD Kubu Raya, Agus Sudarmansyah mengatakan, Kabupaten Kubu Raya memasuki usainya ke-15 tahun, di umur muda ini Kubu Raya berhasil mengukir prestasi gemilang dalam angka capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 68, 16 di atas rata-rata capaian IPM Provinsi Kalimantan Barat 67,90.

“Ini merupakan kerja bersama-sama anggota DPRD Kubu Raya bersama pak Bupati beserta jajarannya. bahwa capaian IPM kita diatas capaian IPM Kalimantan Barat,” ucapnya usai memimpin Rapat Paripurna DPRD Kubu Raya di ruang sidang kantor DPRD Kubu Raya, dengan agenda memperingati HUT ke-15 Kubu Raya, Jumat (15/7/2022) kemarin.

Capaian IPM, kata Agus, menjadi tolak ukur kinerja Pemkab Kubu Raya selama ini, sangat baik dengan menargetkan seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan nilai IPM. Sehingga layak bahwa Kubu Raya terus menanjak dalam sektor pembangunan manusia.

“Ini harus kita tingkatkan dari tahun ke tahun, walaupun banyak koreksi yang harus diperbaiki bersama-sama,” tegasnya.

Agus mengingatkan kondisi saat ini memang menjadi suatu tantangan bagi penyelenggaraan Pemerintahan. Ancaman pemanasan global serta resesi dunia membuat langkah-langkah Pemerintah harus cerdik berstrategi dalam mengambil kebijakan.

“Tentu sektor ketahanan pangan harus kita perhatikan. Karena daerah Kubu Raya ini agraris, terutama kawasan-kawasan pertanian nah, ini harus dibuatkan Perda karena dikhawatirkan hilang dan ini mengancam ketahanan pangan lokal,” terangnya.

Sementara Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menambahkan APBD Kubu Raya terbilang minim untuk mencukupi kepentingan masyarakat yang terbilang jumlahnya 600 ribu lebih jiwa. Walau anggaran minim jelasnya strategi kebijakan-kebijakan yang dibangun fokus serta tepat sasaran.

“Contoh yang mempengaruhi usai harapan hidup seperti masalah stunting, masalah ibu, bayi dan balita, masalah standar lima pelayanan kesehatan, masalah penyakit menular, dan tidak menular maupun juga akses preventif dan promotif yang telah kita lakukan,” jelasnya.

Terkait dengan sektor pertanian, sebutnya memerlukan inovasi berbasis teknologi pengelolaan pertanian. Dengan pengelolaan inilah dapat mengurai angka pengangguran yang dimana pemberdayaan pengelolaan ini sering dilakukan oleh para pemuda.

“Apalagi kita memasuki bonus demografi, langkah-langkah kita harus dilakukan dengan cara-cara kreatif, inovatif,” imbuhnya. (irdiansyah/MC KubuRaya)