:
Oleh MC KOTA PARIAMAN, Jumat, 8 Juli 2022 | 11:08 WIB - Redaktur: Kusnadi - 912
Pariaman, InfoPublik - Adanya wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) sangat berdampak terhadap penurunan produksi daging, Pemerintah Kota Pariaman secara serius untuk menanggulangi wabah ini dengan gencar melakukan sosialisasi.
Hal tersebut disampaikan Walikota Pariaman, Genius Umar saat membuka Sosialisasi Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada Hewan Ternak dalam rangka persiapan sapi qurban menjelang Hari Raya Iduladha 1443 H besok.
Sosialisasi ini digelar oleh Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kota Pariaman bertempat di Desa Batang Tajongkek, Kecamatan Pariaman Selatan Kota Pariaman, Jumat (8/7/2022).
"Dengan adanya wabah ini masyarakat jadi tidak yakin untuk mengkonsumsi daging karena takut akan tertular dengan wabah tersebut," ujar Wako.
Genius mengatakan, jika masyarakat kurang mengkonsumsi daging hal ini dapat menyebabkan masyarakat jadi kurang gizi dan bisa meningkatkan kondisi stunting.
"Ayo secara bersama-sama kita tanggulangi wabah PMK ini, kepada semua peternak dan petani ikutilah arahan dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)," tegasnya.
Terima kasih kami ucapkan kepada Babhinkamtibmas yang secara suka rela mendampingi masyarakat petani dan peternak dalam menanggulangi wabah ini.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kota Pariaman, Dasril mengatakan, Hasil pendataan kita dari dinas bekerjasama dengan Babhin dan kawan-kawan dari medis sudah kita data sekitar 750 ekor sapi, alhamdulillah dalam kondisi sehat dan terhindar dari PMK.
Hal ini sudah kami sosialisasikan sebelumnya kepada masyarakat pemilik ternak dan kelompok-kelompok tentang bahayanya PMK dan cara mencegahnya. Kami juga telah melalukan pemeriksaan dan pemberian vitamin, dibantu juga oleh Pemprov 100 paket vaksin.
Lebih lanjut, Dasril menambahkan, Kota Pariaman saat ini masuk daerah wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) dari 16 kota se-Sumbar.
Sesuai Keputusan Menteri Pertanian Tahun 2002 mencabut surat Kementerian Pertanian yang lama yang hanya 2 daerah wabah yaitu Jawa Timur dan Aceh, namun sekarang sudah sampai 19 Provinsi di Indonesia termasuk Sumatera Barat.
"Dari 16 kota di Sumbar yang terdampak wabah PMK ini, Kota Pariaman termasuk daerah yang tertinggi tingkat kesembuhannya ," tutup Dasril.
Acara dilanjutkan dengan pemberian vitamin kepada hewan ternak kelokasi ternak, dalam hal ini langsung dilakukan oleh Walikota Pariaman bersama Kapolres Pariaman, AKBP Abdul Azis didampingi oleh dokter hewan. (erwin)