:
Oleh MC KOTA PARIAMAN, Jumat, 8 Juli 2022 | 09:46 WIB - Redaktur: Kusnadi - 133
Pariaman, InfoPublik - Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin selaku Ketua Percepatan Penurunan Stunting Kota Pariaman didampingi Ibu Indriati Mardison menghadiri acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 di Lapangan Merdeka, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (7/7/2022). Acara tersebut dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo, Menteri, Gubernur, Walikota/Bupati dan Kepala BKKBN seluruh Indonesia.
Adapun tema Harganas tahun ini ialah “Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting“, ini sangat relevan dengan program pemerintah dalam mencegah dan menurunkan kasus stunting. Tema tersebut menyiratkan pesan ajakan bagi masyarakat untuk peduli dan bergotong royong membantu keluarga beresiko stunting agar terbebas dari stunting.
Presiden RI Joko Widodo, dalam pidatonya mengajak semua masyarakat untuk menurunkan stunting dengan seluruh akar permasalahannya.
Presiden menekankan target angka prevalensi stunting di tahun 2024 harus tercapai dibawah 14 persen, tertuang dalam RPJMN 2020-2024.
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah telah berkolaborasi dalam upaya penurunan angka stunting ini dan telah melakukan sosialisasi rencana aksi percepatan penurunan angka stunting bagi seluruh stakeholder agar tercapai target penurunan angka stunting di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara itu, Wakil Walikota Pariaman mengatakan, Pemko Pariaman sangatlah serius untuk mengatasi masalah stunting ini, dibuktikan dengan dikukuhkannya Tim Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Pariaman oleh Walikota Pariaman baru-baru ini.
Dengan dikukuhkannya TPPS Kota Pariaman ini, diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan multidimensi stunting di Kota Pariaman. Selain itu, untuk memperkuat konvergensi melalui koordinasi dan konsolidasi program dan kegiatan pusat, daerah serta desa, dengan tujuan memastikan pencegahan stunting menjadi prioritas pemerintah dan masyarakat di semua tingkatan.
Hasil data Ssgi tahun 2021 yang menyebutkan, kasus stunting di Kota Pariaman adalah 20,3% dan dari data posyandu adalah 10%. Kita berharap dengan pendataan by name by addres terhadap kasus stunting, tahun depan bisa zero persen (0%) stunting di Kota Pariaman.
“Kita ingin di tahun 2023 angka stunting di Kota Pariaman menjadi 0%. Angka tersebut bisa terealisasi dengan adanya kerjasama lintas sektor dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting karena persoalan stunting adalah tanggungjawab bersama, khususnya yang menyangkut pangan dan asupan gizi untuk anak, tutup Mardison. (erwin)