:
Oleh MC KAB BULUNGAN, Jumat, 3 Juni 2022 | 11:50 WIB - Redaktur: Juli - 320
Bulungan, InfoPublik - Bupati Bulungan Syarwani menyampaikan komitmen Kabupaten Bulungan dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting kepada Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Hasto Wardoyo.
Hal tersebut disampaikan bupati saat menjamu Kepala BKKBN Pusat, dan rombongan di Aula Rumah Jabatan Bupati, dalam rangka ramah tamah, Kamis (2/6/2022) malam.
Bupati mengatakan, sejumlah permasalahan stunting yang ada di Bumi Tenguyun menjadi perhatian pemerintah daerah. "Komitmen Bulungan dalam pencegahan dan penurunan stunting sudah dilakukan sejak menjadi lokus penanganan stunting oleh pemerintah pusat pada 2020, juga melalui penandatanganan komitmen kepala daerah pada 2019," ungkapnya.
Lanjutnya, pada 2020 hal tersebut dituangkan dan dijabarkan dalam Gerakan Membangun Pangan Gizi Bulungan (Gema Pagi) di bawah koordinasi tim konvergensi percepatan penurunan stunting, dengan sekretariatnya Bappeda-Litbang Bulungan.
"Target kami untuk pravelensi stunting di Bulungan sesuai dengan target Presiden RI, yaitu sebesar 14 persen hingga 2024," sebutnya.
Berdasarkan hasil pemantauan statistik gizi, melalui kegiatan Bulan Timbang 2021, pravelensi stunting di Bulungan ada pada angka 17,8 persen dengan 1.483 kasus dari 8.340 balita yang diukur.
"Sehingga masih terdapat 3,8 persen yang menjadi target penurunan daerah hingga 2024. Kami optimistia kondisi tersebut dapat dicapai dengan melihat tren dalam tiga tahun terakhir, yang mana pravelensi stunting menurun 1,7 persen per tahun," ungkapnya.
Untuk itu bupati berharap angka 3,8 persen yang harus dikejar dapat dicapai seperti arahan Presiden RI hingga 2024 mendatang, dengan kebijakan baru, yaitu Perpres Nomor 32 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, menjadi tantangan tersendiri bagi daerah khususnya dari sisi kelembangaan dan tingkat pencapaian.
“Dari sisi kelembangaan dari tim percepatan penurunan stunting Bulungan, baik level kabupaten dan kecamatan sudah dibentuk dan disusun berdasarkan surat kepala daerah, untuk level desa dan kelurahan sudah terbentuk di 71 desa/kelurahan dari 81 desa/kelurahan, masih ada 10 yang harus kami tuntaskan,” jelasnya.
Bupati melanjutkan untuk tim pendamping keluarga saat ini berjumlah 112 dengan jumlah 336 kader, termasuk pembentukan tim audit stunting yang terdiri dari tim teknis dan pakar. Sementara dari segi cakupan layanan esensial yang terdiri dari dari 29 layanan sudah terinventarisasi dan sedang dalam proses pengisian dalam website Kemendagri.
“Adapun 16 indikator, ialah indikator baru sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk perumusan program kegiatan tahun ini dan mendatang guna mencapai target yang ada, termasuk juga layanan suplai sebanyak 35 layanan sebagaimana dituangkan dalam lampiran terkait rencana aksi nasional percepatan penurunan angka stunting Indonesia,” jelasnya.
Selanjutnya terkait delapan aksi konveregensi percepatan penurunan stunting, sebagai bentuk instrumen kegiatan yang digunakan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi gizi dalam penurunan stunting, pemkab bulungan telah melaksanakan enam aksi.
“Termasuk juga penyusunan kebijakan pemanfaatan dana desa, dalam hal bersinergi dengan pemdes dalam percepatan penurunan stunting,” jelas bupati. (MC Bulungan/sny)