:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Rabu, 25 Mei 2022 | 20:19 WIB - Redaktur: Tobari - 387
Subulussalam, InfoPublik - Ketua TP PKK Kota Subulussalam Hj. Mariani Harahap melaunching Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) sekaligus membina kelompok ketahanan keluarga (BKB dan BKL) di Kampong Subulussalam Timur Kecamatan Simpang Kiri, Rabu (25/5/2022).
Ketua TP PKK Kota Subulussalam Hj. Mariani Harahap didampingi Kepala DP3AKB Yusmaniar, SP, Camat Simpang Kiri Rahmayani Sari Munte, S.STP, dan jajaran pejabat eselon III dan IV DP3AKB, PKB Kecamatan Simpang Kiri M. Prana Astaman, SH.
Kehadirannya disambut Pj. Keuchik Subulussalam Timur Jairul Saleh, Kaur dan tokoh masyarakat kampong tersebut.
Mengawali arahannya Ketua TP PKK Kota Hj. Mariani Harahap menyebutkan Kampong Subulussalam Timur telah diresmikan sebagai Kampong Keluarga Berkualitas Indah untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui Bina Keluarga Balita dan Anak (BKB), dan Bina Keluarga Lanjut Usia (BKL), pungkasnya.
Dikatakannya saat ini pemerintah sedang berupaya merevitalisasi program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (BANGGA KENCANA), diharapkan program ini dapat lebih dirasakan oleh para keluarga dan masyarakat secara global.
Kampong Keluarga Berkualitas (KB) merupakan salah satu kegiatan prioritas untuk memperkuat upaya pencapaian target sasaran pembangunan, bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana.
Seluruh upaya yang dilakukan dalam pembangunan ketahanan dan kesejahteraan keluarga pada akhirnya adalah untuk mewujudkan keluarga-keluarga di Indonesia khususnya keluarga di Kota Subulussalam menjadi keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera, ujarnya.
Oleh karenanya, dukungan dan bantuan dari semua pihak dan unsur terkait termasuk seluruh kader penggerak di lini lapangan. para kader agar terus bekerja sesuai dengan bidang masing-masing, pintanya.
Lebih lanjut ia katakan, dapur sehat atasi stunting (DASHAT) adalah bentuk aksi nyata dan menjadi salah satu solusi dalam upaya percepatan penuntasan stunting di Kota Subulussalam, imbuhnya.
Menurutnya Kampong Subulussalam Timur ini bisa menjadi pelopor dan menjadi contoh dari program pengentasan stunting melalui program dapur sehat oleh kampong lainnya dalam Kota Subulussalam.
Permasalahan stunting merupakan salah satu permasalahan serius yang harus mendapatkan perhatian semua pihak karena untuk Provinsi Aceh angka stunting masih tergolong tinggi, termasuk angka stunting di Kota Subulussalam, ucapnya.
Sebagaimana data yang diterima, berdasarkan pendataan yang sudah dilakukan oleh petugas dari lini lapangan KB bahwa dari 20.000 lebih keluarga yang tersebar di 5 kecamatan menjadi keluarga yang beresiko stunting di Kota Subulussalam mencapai 12.000 lebih keluarga.
Maka untuk mengatasi hal tersebut, perlu ada strategi khusus serta kolaborasi yang baik dari semua pihak guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, baik balita, ibu hamil maupun lansia dan masyarakat umum lainnya dengan memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya stunting, tuturnya.
Kepala DP3AKB Kota Subulussalam Yusmaniar, SP dalam sambutan singkatnya menyebutkan, pertama, bahwa tujuan digelarnya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader dalam program kerja Kampong Keluarga Berkualiatas (KB).
Kedua meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas lini lapaangan dalam pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data NEW SIGA, ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut Ketua TP PKK Kota Subulussalam Hj. Mariani Harahap dan stakeholder yang telah diberi kuasa ikuti demo dapur sehat atasi stunting (DASHAT).
Pantauan jurnalis, masyarakat sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir acara. (MC Kota Subulussalam/toeb)