:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Selasa, 12 April 2022 | 16:58 WIB - Redaktur: Kusnadi - 318
Subulussalam, InfoPublik - Komitmen dan serius kunci keberhasilan dalam penanganan stunting, ucap Walikota Subulussalam H. Affan Alfian saat memberikan sambutan pada acara percepatan penurunan angka stunting dan serah terima data keluarga sasaran menurut potensi resiko stunting, di aula Bappeda, Selasa (12/4/2022).
Dikatakannya, permasalahan stunting ini merupakan salah satu permasalahan serius yang memang harus mendapatkan perhatian semua pihak. Untuk Provinsi Aceh, angka stunting masih tergolong tinggi termasuk angka stunting di Kota Subulussalam.
"Maka upaya pencegahan dan penanganan stunting ini harus dilakukan secara serius dan harus ada komitmen dari seluruh pihak dalam menanggulangi permasalahan stunting secara bersama, serta program yang telah dirancang hendaknya dapat dilaksanakan dengan baik," ujarnya.
Berdasarkan pendataan yang sudah dilakukan oleh petugas lapangan KB bahwa dari 20.000 lebih keluarga yang tersebar di 5 kecamatan potensi keluarga yang beresiko stunting di Kota Subulussalam ini bahkan mencapai 12.000 lebih keluarga.
Oleh karena itu, diperlukan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan pengendalian kegiatan lintas sektor serta antar tingkatan pemerintah dan masyarakat sebagai upaya untuk mencegah dan menangani permasalahan stunting di Kota Subulussalam.
Terakhir Walikota meminta kepada SKPK terkait agar dalam penanganan stunting ini serius, sungguh-sungguh dan bertanggung jawab sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing serta melibatkan partisipasi seluruh stakeholder.
"Ingatlah bahwa permasalahan stunting sudah menjadi salah satu program prioritas di Kota Subulussalam. maka dalam penyelesaiannya harus dengan pendekatan menyeluruh, mulai dari masalah kesehatan, sosialisasi, peningkatan gizi, pemantauan, evaluasi dan sebagainya. Yang intinya, pemerintah dan semua pihak yang terlibat harus memberikan perhatian lebih untuk penanganan kasus ini,' tuturnya.
Kepala BKKBN Aceh Drs. Sahidal Kasri, M.Pd mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan keluarga pada tahun 2021. Pendataan Keluarga 2021 memetakan Keluarga Beresiko Stunting yaitu Keluarga Sasaran dengan penapisan sanitasi, akses air bersih dan kondisi 4T (Terlalu muda, Terlalu Tua (35- 40 th), Terlalu dekat, Terlalu Banyak), sebutnya.
"Dalam memberantas stunting perlu bersama-sama semua stakeholder yang ada di Kota Subulussalam karena dampaknya luar biasa bagi keberlangsungan Indonesia kedepan maka perlu usaha keras, serius dan memiliki komitmen," ujarnya.
Secara tegas dijelaskan dalam Surah Annisa ayat (9) yang artinya menyebutkan Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandaianya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir tehadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Tambahnya bahwa dalam kesempatan ini juga pihaknya akan menyerahkan data Keluarga Sasaran menurut Potensi Resiko Stunting Kota Subulussalam. "Semoga data ini bisa dimanfaatkan untuk memberantas stunting di Kota Subulussalam," imbuhnya.
Selanjutnya Kepala BKKBN Aceh Drs. Sahidal Kasri, M.Pd menyerahkan data Keluarga Sasaran menurut Potensi Resiko Stunting Kota Subulussalam kepada Walikota Subulussalam H. Affan Alfian yang diawali penandatangan berita acara yang disaksikan Kepala DP3AKB Kota Subulussalam Yusmaniar, SP, Kepala Bappeda Mohd. Ali Tumagger, Wakil Ketua MPU Ust. Maksum dan Kakan Kemenag Kota Subulussalam H. Juniazi.(MC Subussalam)