:
Oleh MC Provinsi Kalimantan Tengah, Rabu, 2 Maret 2022 | 08:46 WIB - Redaktur: Tobari - 2K
Pulang Pisau, InfoPublik - Korban jiwa atas keganasan buaya di DAS Sebangau Kuala terus berjatuhan. Terakhir terjadi pada Senin (28/2/2022). Korban atas nama Ahmadi, warga Desa Kanamit, Kecamatan Maliku.
Sejak 2018 setidaknya sudah tercatat 4 nyawa manusia melayang dimangsa buaya Sebangau. Kejadian pada 2018 menimpa seorang pencari ikan di Desa Lumpur, Kecamatan Sebangau Kuala.
Sempat mereda, serangan predator air ini kembali terjadi pada awal 2021. Tepatnya pada 12 Februari 2021. Korban keganasan buaya Sebangau saat itu yakni Nayan (47). Seorang pencari daun nipah.
Nayan dimangsa buaya saat mencari daun nipah di Muara Sampang, Desa Paduran Sebangau Kuala. Potongan tubuh korban saat itu ditemukan di sekitar lokasi kejadian.
Pada awal 2022, buaya Sebangau kembali mengganas. Pada Kamis 13 Januari 2022, Samsul yang merupakan pekerja bandsaw tewas diterkam buaya. Saat ditemukan, jasad korban tidak utuh. Lengan kiri korban hilang dan pada bagian tubuh terdapat bekas gigitan hewan buas.
Selanjutnya pada Senin (28/2/2022) nasib nahas dialami Ahmadi. Pria berumur 43 tahun itu tewas mengenaskan setelah diterkam buaya Sebangau di Muara Pangkoh, tepatnya di Desa Paduran Sebangau.
Saat ditemukan, jasad korban juga dalam keadaan tidak utuh. Lengan kiri dan kanan hilang. Kaki sampai pinggang juga hilang, pada bagian kepala terdapat korban terdapat bekas gigitan binatang buas (buaya).
"Korban dibawa ke Puskesmas Sebangau untuk melakukan visum. Selanjutnya korban dibawa ke rumah duka Desa Kanamit untuk dimakamkan," kata Kapolres Pulang Pisau AKBP Kurniawan Hartono melalui Kasi Humas AKP Daspin, Selasa (1/3/2022) sore.
Keganasan buaya Sebangau Kuala juga mengundang kekhawatiran Camat Sebangau Kuala Sugianto. Untuk itu dia meminta kepada masyarakat yang mencari galam atau beraktivitas di wilayah sungai atau hutan Sebangau agar berhati-hati. (Mitra Diskominfo Kalteng/Sw/toeb)