:
Oleh MC Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa, 1 Maret 2022 | 07:12 WIB - Redaktur: Tobari - 5K
Sampit, InfoPublik -Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor mengatakan profesi seorang petani tidak bisa dipandang sebelah mata, karena hasil pertanian sangat menjanjikan,
Hal itu dibuktikan oleh salah seorang petani yang tergabung dalam kelompok Tani Alam Salju yang berada di Jalan Jenderal Sudirman Km 6 Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dengan menanam komoditas tomat.
"Jujur saya kaget dengan penghasilan petani yang menanam tomat bisa menghasilkan Rp 350 juta per tiga bulan. Kalau setahun bisa tiga kali panen, berarti lebih besar dari gaji bupati dan wakil bupati, ini sangat luar biasa," kata Halikin usai ikut melakukan penen tomat pada Jumat (25/2/2022).
Dirinya mengaku sangat bangga dengan hasil petani tersebut dan mendorong masyarakat menggeluti dunia pertanian, jangan hanya berpikiran untuk menjadi pegawai pemerintah semata yang pendapatannya kalau tenaga kontrak sekitar Rp2 juta per bulan.
"Makanya jangan dianggap remeh menjadi seorang petani. Ini harus bisa menjadi contoh kaula muda, terutama yang tidak kuliah jangan hanya berpikir kerja di luar kota, atau ingin jadi pegawai pemerintahan yang gajihnya cuma tidak seberapa, maka jadilah petani yang kreatif dan inovatif, Karena menjadi petani juga bisa kaya raya,” ujar Halikin.
Ia juga mengatakan Kabupaten Kotim memiliki potensi yang luar biasa. Banyak lahan-lahan tidur yang bisa digarap untuk pertanian, bahkan di tengah kota masih banyak tanah kosong yang bisa dimanfaatkan untuk ditanami berbagai jenis moditi seperti tomat, cabe, maupun sayuran yang lainnya.
"Anak saya juga suruh menggeluti pertanian dan peternakan di kebun, karena memang hasilnya sangat menjanjikan tergantung bagaimana keuletan dan cara kita mengelolanya, kalau pengelolaannya baik maka hasinya juga akan memuaskan," ucap Halikin.
Sementara salah seorang petani yang tergabung dalam kelompok tani Alam Salju Suprianto mengatakan lahan tersebut bukan miliknya tetapi milik warga tionghoa yang saat ini tinggal di Jakarta.
Karena disuruh menjagakan tanah dan bangunan walet miliknya, dan ketimbang lahan tersebut nganggur dirinya meminta izin untuk memanfaatkan lahan tersebut.
"Daripada lahan itu kosong dan tidak dimanfaatkan saya minta izin kepada pemiliknya untuk di tanami dan alhamdulillah di izinkan, awalnya saya hanya menanam sebanyak 6.000 pohon dengan biaya Rp 96 juta dan produksinya mencapai 35 ton dalam tiga bulan," ucap Suprianto.
Dirinya mengatakan untuk luas tanam tomat ada sekitar 3,4 hektar dan bisa menghasilkan 35 ton tomat untuk tiga bulan sekali, kalau di jual ke pembeli dengan harga Rp.10.000 per kilogramnya, dan hasilnya bisa mencapai Rp.350 juta.
"Alhamdulillah sekali panen tomat kita bisa menghasikan Rp 350 juta, itu kalau harga kita jual Rp 10.000 ke pembeli, karena tergantung harga pasar, kalau lebih ya lebih juga hasilnya, selain tomat kita juga ada menanam timun dan cabe," tutupnya.
Kegiatan panen tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Irawati, Sekretaris Daerah Fajrurrahman, Kepala Dinas Pertanian Sepnita, Camat Mentawa Baru Ketapang Edy Hidayat dan Lurah Pasir Putih Rudi Setiawan. (Mitra Diskominfo Kalteng/Sw/toeb)