:
Oleh MC Kabupaten Semarang, Senin, 21 Februari 2022 | 15:15 WIB - Redaktur: Juli - 404
Ungaran, InfoPublik - Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengimbau para pengelola desa wisata untuk kreatif mengembangkan potensi lokal agar dapat menarik minat wisatawan untuk menikmati aneka atraksi budaya dan kuliner yang ditawarkan.
Hal tersebut disampaikan Bupati Semarang dalam sambutan tertulis yang dibacakan pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata, Juwair Suntara, saat menyerahkan surat keputusan bupati tentang penetapan 14 desa wisata dan satu kampung wisata baru di Unit Griya Dahar Sinongko Desa Kalisidi, Ungaran Barat, Senin (21/2/2022).
Disebutkan, sampai dengan awal 2022 ini, telah ada 70 desa wisata. Jumlah itu termasuk rekor terbanyak desa wisata dalam satu kabupaten di tanah air.
Alih-alih berhenti berkarya setelah menerima SK penetapan, dia berharap para pengelola desa wisata bekerja keras menggali kearifan lokal menjadi daya tarik wisata.
Dia mencontohkan kiprah pengelola desa wisata Pesona Garda di Dusun Dawung, Desa Candirejo, Pringapus. Mereka mengubah dusun terpencil menjadi destinasi wisata mengandalkan river tubing dan arung sungai.
“Banyak wisatawan yang jenuh dengan kebisingan di tempat wisata tengah kota. Inilah peluang menjual daya tarik desa,” tegasnya.
Juwair berharap, daya tarik wisata alam diimbangi dengan pelayanan terbaik.
Sementara itu Koordinator bidang pembangunan sarana prasarana ekonomi sosial budaya Kementerian Desa PDTT, Sari Arta Uli Aritonang yang juga hadir pada acara itu menegaskan, pihaknya berkomitmen membantu pengembangan desa wisata di seluruh tanah air. “Dukungan pengembangan itu diharapkan berdampak pada peningkatan dan pemulihan ekonomi desa setempat,” ujarnya.
Pada 2021, Kemendes PDTT memberikan bantuan Rp500 juta melalui dana aspirasi untuk mengembangkan rest area “Sinongko” Desa Kalisidi.
Kepala Bidang Destinasi Wisata Disparta Kabupaten Semarang, Triyanta menjelaskan, 14 desa wisata itu di antaranya Desa Kalisidi (Kecamatan Ungaran Barat), Desa Pringsari (Pringapus), Desa Sambirejo (Bringin), Desa Kadirejo (Pabelan) dan satu kampung wisata Kluwihan (Ungaran Barat).
“Tahun ini ada pelatihan pengelolaan homestay untuk pengelola desa wisata. Ada pula pemberdayaan masyarakat untuk mengelola desa wisata,” tambahnya.(*/junaedi)