:
Oleh MC KAB BULUNGAN, Kamis, 10 Februari 2022 | 14:34 WIB - Redaktur: Juli - 343
Bulungan, InfoPublik - Melonjaknya angka kasus Omicron atau varian baru dari COVID-19 di sejumlah daerah di tanah air, membuat Bulungan turut berwaspada.
Dalam rangka antisipasi, Pemkab Bulungan telah melakukan rapat terbatas sehari setelah Presiden Jokowi menginstruksikan penangganan Omicron kepala seluruh kepala daerah, rapat koordinasi dilaksanakan di ruang rapat bupati, belum lama ini.
Dalam hal ini, Bupati Bulungan Syarwani menginstruksikan agar protokol kesehatan seperti penggunaan masker tetap kembali diketatkan. Satgas COVID-19 di desa-desa juga perlu diaktifkan kembali, selain itu percepatan vaksinasi juga turut menjadi perhatian.
“Kita perlu mengambil langkah-langkah antisipasi, makanya kita rapatkan hari ini,” ungkap bupati.
Disampaikan bupati, ada beberapa poin penting yang diminta oleh presiden untuk kembali ditegakkan yang berkaitan dengan upaya-upaya pencegahan, utamanya varian Omicron. “Pulau Jawa sudah sangat luar biasa tingkat penyebarannya,” sebutnya.
Disampaikan pula oleh bupati, memang hingga saat ini belum ditemukan kasus Omicron di Bumi Tenguyun. Namun yang dicurigai ada. Sebanyak 7 sampel sudah dikirim oleh Dinas Kesehatan untuk diperiksa lebih lanjut.
“Antisipasi harus tetap kita laksanakan, mengingat tingkat mobilitas masyarakat yang juga tidak bisa kita pantau,” bebernya.
Ia melanjutkan jika tidak melakukan upaya-upaya pencegahan, bukan tidak mungkin akan ada gelombang baru lagi terkait kasus COVID-19 di Bulungan. Dijelaskannya jika menurut prediksi yang ada pekan ketiga atau keempat Februari ini akan ada lonjakan Omicron.
“Kita tak tahu, apakah seperti Juli–Agustus tahun lalu atau bagaimana. Kita tidak meminta-minta, tapi kita patut berwaspada,” tegasnya.
Jika sesuai arahan Presiden kata bupati, ada dua hal yang menjadi atensi pertama vaksinasi yang targetnya adalah lansia kemudian pengetatan prokes, seperti halnya penggunaan masker. “Dua hal ini yang menjadi perhatian, untuk masker TNI/Polri diperintahkan juga untuk melakukan razia,” terangnya.
Kemudian lanjut bupati fasilitas Kesehatan juga perlu dipersiapkan sebaik mungkin. Seperti halnya penyiapan pusat karantina dan fasilitas Kesehatan lainnya. Untuk pusat karantina, rusun milik balai prasarana permukiman akan disiapkan untuk menjadi pusatnya. “Seratus orang bisa diakomodiasi di sana, kita akan koordinasikan dengan pihak terkait,” tuturnya.
Kemudian, lanjut bupati, berkaitan masalah pembelajaran tatap muka atau PTM. Dia menyarankan agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengikuti ketentuan yang ada, namun dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi yang ada.
“Jika memang harus 50 persen ikuti saja, namun apabila kondisi tidak memungkin jangan paksakan, jangan ambil risiko. Saya yakin pihak tersebut memiliki pemetaan yang akurat,” imbuhnya.
Kemudian di tingkat desa ia katakan, telah menginstruksikan agar Satuan Tugas COVID-19 yang ada Kembali diaktifkan. Para kepala desa juga telah diminta untuk mendata lansia yang belum melakukan vaksinasi. “Ini sudah kami instruksikan dengan kepala desa,” tutupnya. (MC Bulungan/sny)