:
Oleh MC PROV KEPULAUAN RIAU, Jumat, 3 Desember 2021 | 11:35 WIB - Redaktur: Kusnadi - 186
Tanjungpinang, InfoPublik - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau berpendapat penerapan protokol kesehatan merupakan satu-satunya cara mencegah COVID-19 Varian Omicron atau B.1.1.529.
"Untuk saat ini, upaya mencegah diri kita agar tidak tertular Varian Omicron dengan cara melindungi mata, mulut dan hidung kita dengan masker medis," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Kamis (02/12).
Ia menjelaskan bahwa imun tubuh masyarakat yang meningkat setelah divaksin dua kali ternyata tidak mempengaruhi Omicron. Virus itu tetap menimbulkan gejala dan mengancam nyawa orang, meski orang yang terinfeksi virus itu sudah divaksin dua kali.
"Para ahli menyaksikan efektifitas vaksin saat virus itu menginfeksi orang," ujarnya.
Karena itu, menurut dia cara yang paling efektif untuk mencegah virus itu masuk ke dalam tubuh yakni gunakan masker medis secara benar, dan hindari keramaian.
"Kami imbau masyarakat untuk euforia yang berlebihan dengan kasus aktif COVID-19 yang terus menurun. Tetap konsisten terapkan protokol kesehatan agar tidak tertular COVID-19 dan varian-varian lainnya yang bermutasi dari virus itu," imbaunya, yang juga mantan Kadis Kesehatan Kepri.
Menurut dia, Pemerintah Kepri terus mengikuti perkembangan Omicron. Penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan itu, cukup cepat. Bahkan sejak beberapa hari lalu, Omicron sudah masuk ke Singapura.
"Ada dua orang di Singapura yang tertular virus itu," ucapnya.
Ia menyatakan Pemerintah Kepri berupaya mengantisipasi penyebaran Varian Omicron atau B.1.1.529 di wilayah itu setelah muncul dua kasus baru di Singapura, dengan memperketat pengawasan dan pemeriksaan kesehatan di pintu keluar masuk pelabuhan internasional di Batam.
"Pemerintah serius memperhatikan permasalahan ini setelah ditemukan dua kasus baru Varian Omicron di Singapura," katanya.
Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19, kasus aktif di Kepri berjumlah 10 orang, yang tersebar di Batam 7 orang, Tanjungpinang 2 orang dan Karimun satu orang.