:
Oleh MC KOTA SUBULUSSALAM, Kamis, 18 November 2021 | 18:51 WIB - Redaktur: Tobari - 570
Subulussalam, InfoPublik- Ketua Dekranasda Kota Subulussalam Hj. Mariani Harahap menerima penghargaan juara satu pada lomba stand Dekranasda se-Aceh kategori produk makanan unggulan dalam Rakerda Dekranasda Tahun 2021 di Banda Aceh kemarin, demikian rilisnya yang diterima jurnalis, kamis (18/11/2021).
Hj. Mariani Harahap mengatakan dalam rilisnya bahwa makanan olahan berbahan talas dibuat menjadi makanan berupa kue pie talas, pudding talas, gulai talas, timpan talas, brownis talas,, onde-onde talas, stik talas serta keripik talas.
“Talas ini adalah salah satu komoditi yang dibudidayakan masyarakat Kecamatan Rundeng,” katanya.
Patut bersyukur bahwa komoditi lokal seperti talas ini apabila diolah dengan baik bisa menjadi makanan yang enak. lezat dan sehat termasuk bisa menjadi income tambahan masyarakat, bukti kita raih juara satu pada perlombaan kategori produk makanan unggulan.
Melalui ajang ini menjadi motivasi maayarakat Kota Subulussalam khususnya petani atau kelompok tani atau masyarakat lainnya untuk lebih bersemangat dalam mengembangkan produk tanaman talas.
Dan bagi pengusaha untuk bisa memanfaatkan produk lokal talas sebagai bahan baku makanannya sehingga dapat membantu petani, ujarnya.
Dekranasda Kota Subulussalam sangat komit untuk membantu para pengusaha di Kota Subulussalam untuk bisa mengembangkan bisnis makanan berbahan baku talas, jangan selalu mengutamakan produk import mari kita mulai manfaatkan produk lokal, pinta Hj. Mariani Harahap.
Lebih lanjut Hj. Mariani Harahap menyebutkan selain juara satu pada lomba kategori produk makanan, Kota Subulussalam juga meraih juara tiga pada kategori produk kerajinan desain kreatif serta busana etnik daerah.
Untuk lomba produk kerajinan kreatif berupa hiasan bunga kupibika, hiasan itu merupakan karya perajin Subulussaalam di Desa Penanggalan Timur bernama Hazaruddin Limbong.
Karya kerajinan tangan ini bahan bakunya semua dari limbah seperti kulit pinang yang terbuang, biji karet, kawat bangunan yang sudah tidak terpakai dan plastik asoy atau plastik kresek yang terbuang, sementara lomba busana etnik daerah mengangkat motif Subulussalam. (MC Kota Subulussalam/toeb)