Kelas Bahasa Isyarat Perdana Dibuka Bupati Kubu Raya

:


Oleh MC KAB KUBU RAYA, Jumat, 1 Oktober 2021 | 19:16 WIB - Redaktur: Kusnadi - 403


Kubu Raya, InfoPublik – Pertama kali dilaksanakan di Kubu Raya, kelas Training of Trainer (ToT) bahasa isyarat dibuka di SMA Taruna Bumi Khatulistiwa Kubu Raya, sebanyak dua Kelas telah disiapkan oleh pihak sekolah tersebut. Yang diisi dari masing-masing kelas sebanyak 15 orang peserta terdiri dari berbagai kalangan umur termasuk beberapa instasi pemerintah daerah Kubu Raya, Jumat (1/10/2021).

Sebagai penggagas program BISI-KU (Bahasa Isyarat Kubu Raya) Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan 30 orang peserta dari dua kelas ToT bahasa isyarat akan dilatih selama 12 kali pertemuan untuk di level satu yang dilanjutkan ke level dua. Adapun para pelatihnya merupakan anggota-anggota komunitas bahasa isyarat yang ada di Kalbar.

“Selama dilatih para peserta yang dianggap telah memenuhi syarat akan mendapatkan sertipikat dari Pubisindo (Pusat Nahasa Isyarat Indonesia). Telah disampaikan beberapa waktu lalu bahwa Pemerintah Kubu Raya membuka kelas ini secara spontanitas, karena kita ditugaskan melayani tanpa pengecualian,” terang Bupati Muda.

Untuk mengoptimalkan pelayanan terhadap warga berkebutuhan khusus ini sebut Bupati Muda, pihaknya menurunkan beberapa perwakilan SKPD seperti Dinas Pendidikan di kalangan satuan pendidikan PAUD, SD, serta SMP maupun Dinas Kesehatan, Dukcapil, serta DPMPTSP Kubu Raya.

“Contohnya Puskesmas, ke depannya petugas Puskesmas ada yang bisa bahasa Isyarat, karena tidak menutup kemungkinan banyak anak-anak kita mengalami hambatan keterbatasan seperti ini yang sulit dilayani. Tentunya hambatan ini menjadi pemikiran kita selama ini,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Taruna Bumi Khatulistiwa Kubu Raya, Anton Wijaya menyambut baik adanya kelas bahasa isyarat. Menurutnya dengan dilaksanakan kelas tersebut diharapkan warga berkebuthan khusus, dapat diangkat harkat dan martabatnya layaknya warga Indonesia pada umumnya yang mendapatkan kesempatan untuk dilayani juga berprestasi diberbagai bidang.

“Karena tadi kita lihat dari para pengajar juga ada yang menjuarai miss deaf internasional. Dengan beginikan prestasi-prestasi mereka tidak boleh kita kesampingkan dengan hanya melihat kekurangan mereka,” tegas dia.

Di kesampatan yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK Kubu Raya, Rosalina mengharapkan dari para peserta kelas bahasa isyarat dapat menyelesaikan kesempatan belajar dengan baik. Karena Kaum difabel ini, memerlukan sarana untuk berkomunikasi.

“Ke depannya diharapkan di Kubu Raya memiliki sekolah-sekolah inklusi baik itu ditingkat PAUD, SD serta SMP dan SMA,” ujar Ketua TP PKK Kubu Raya. (irdiansyah/MC KubuRaya)