Bentuk Kepedulian Pemkab Kubu Raya Terhadap Warga Berkelakuan Khusus

:


Oleh MC KAB KUBU RAYA, Kamis, 23 September 2021 | 20:06 WIB - Redaktur: Tobari - 357


Kubu Raya, InfoPublik – Dalam rangka membuka pelayanan ke masyarakat berkelakuan khusus, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya provinsi Kalimantan Barat melounching Training of Trainer (ToT) Bahasa Isyarat Indonesia Kubu Raya (BISI-KU) di Aula Qubu Resort, Kamis (23/9/2021).

Komitmen  membangun masyarakat inklusif ini, berupa membuka kelas bahasa isyarat yang diadakan disetiap satuan pendidikan. Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan dengan membuka kelas bahasa isyarat nantinya akan membuka akses informasi serta komunikasi, bagi inklusi.

Selama ini sebut Bupati Muda, ada beberapa faktor yang menghambat inklusi untuk mendapatkan kesempatan bekerja serta mengenyam pendidikan disekolah.

Dengan melibatkan stakeholder terkait pelayanan terhadap warga berkelakuan khusus dengan bahasa isyarat dapat diterapkan.

Jadi disini ada beberapa organisasi selain komunitas Pusat bahasa isyarat Indonesia (Pusbisindo) Kalimantan Barat, World Federation Of The Daef serta lainya.

"Sedangkan Pemerintah Kubu Raya, dari dinas-dinas yang berkaitan dengan pelayanan seperti Dukcapil, DPMPTSP, terutama Dinas Kesehatan,” terangnya.

Dijelaskan orang nomor satu di Kubu Raya ini setiap Puskesmas akan memiliki petugas yang menguasai bahasa isyarat untuk melayani warga yang berkelakuan khusus.

Dengan demikian, akan menimalisir kesalahan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada warga tuna rungu maupun tuna wicara.

“Guru-guru juga dilibatkan dalam ToT ini pada jenjang sekolah tingkat SD dan SMP diharapkan dapat menjadi trainer,” jelasnya.

Sementara, Ketua Tim Penggerak PKK Kubu Raya, Rosalina menuturkan saat ini TP PKK Kubu Raya merangkul para komunitas tuna rungu dan tuna wicara untuk menjadi bagian dalam berbagai unsur peningkatan layanan di berbagai sector dengan melibatkan mereka menjadi bagian agar bentuk pelayanan bisa mengejar pada inskusifitas.

“Ada potensi yang bisa dikembangkan, memang di Kubu Raya saat ini belum tersedia layanan khusus bagi mereka, namun dengan momentum Hari Bahasa Isyarat tahun ini kita memulai dengan melatih para pelatih dari berbagai unsur mulai dari pemerintahan sector pelayanan public, perawakilan sekolah hingga komunitas-komunitas yang bisa dirangkul,” katanya.

Dikesempatan yang sama, Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Nonformal Dinas Pendidikan dan Kebudyaaan Kubu Raya, Asmil Ratna menambahkan, Training of Trainer  (TOT) menindaklanjuti dari keinginan Kepala daerah agar komunitas tuna wicara dan tuna rungu menjadi bagian untuk mendidik para pelatih agar dalam proses pelayanan dan pembangunan ke depan sudah mengejar pada inklusifitas.

“Pada pelaksanaannya peserta tahap pertama ada 30 orang dari berbagai perwakilan mulai dari beberapa kantor pelayanan public di Kubu Raya, perwakilan sekolah diseluruh tingkatan mulai dari PAUD hingga SMA dan komunitas lainnya,” jelas Asmil.

Asmil menambahkan, dari 30 peserta tersebut nantinya,  akan dibagi menjadi dua kelas dan harus mengikuti proses pendidikan dan latihan selama tiga bulan.

“Kita berharap para peserta yang mengikuti ToT ini menjadi embrio untuk penyebaran kepedulian terhadap inklusi yang akan kita terapkan,” harapnya. (irdiansyah/MC KubuRaya/toeb)