Senin, 24 Maret 2025 18:25:43

Layanan Lapor Sleman dan SP4N LAPOR! Harus Menyentuh Seluruh Lapisan Masyarakat

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Kamis, 24 Juni 2021 | 06:48 WIB - Redaktur: Elvira - 350


Sleman, InfoPublik - Dinas Komunikasi dan Informatika (KOMINFO) Kabupaten Sleman mengadakan diskusi yang berkaitan dengan strategi kampanye dan panduan komunikasi Lapor Sleman dan SP4N LAPOR! melalui daring via Aplikasi Zoom Meeting, Selasa (22/6/2021).

Diskusi yang diadakan oleh Dinas Kominfo Sleman ini dipandu oleh Syarifah Thurayyah selaku Analis Pengaduan Masyarakat pada Seksi Komunikasi Publik dan Pelayanan Pengaduan, dan Yusnita Ike Christanti selaku pendamping lokal Kabupaten Sleman.

Diskusi ini juga melibatkan perwakilan unsur-unsur masyarakat guna menunjang strategi komunikasi Lapor Sleman dan SP4N LAPOR! ke depan, seperti Info Cegatan Jogja, Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Yayasan Sekretariat Anak Merdeka Indonesia (SAMIN) DIY, Rifqa Annisa Women Crisis Center DIY, Kelompok Wanita Tani (KWT) Kabupaten Sleman, dan Kelompok Kader Kesehatan Kabupaten Sleman.

Syarifah Thurayyah mengatakan bahwa kegiatan ini diadakan sebagai langkah untuk menyusun strategi pengembangan layanan Lapor Sleman dan SP4N LAPOR! agar lebih dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat.

Sementara itu, Noor Hidayati ZP, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Sleman berharap dari diskusi yang dilakukan dapat memunculkan strategi komunikasi yang tepat dalam mengenalkan layanan Lapor Sleman dan SP4N LAPOR! di seluruh lapisan masyarakat.

Lapor Sleman dan SP4N LAPOR! sendiri bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengawal pelayanan publik yang diberikan Pemerintah Kabupaten Sleman. Problem yang muncul adalah sebagian masyarakat seperti pada kalangan perempuan, keluarga miskin, anak dan juga difabel belum bisa mengakses maupun belum mengetahui mengenai Lapor Sleman dan SP4N! LAPOR itu sendiri.

Muhammad Hafidullah, Head of Business and Strategy RWE Digital Agency mengatakan bahwa untuk mengenalkan layanan Lapor Sleman dan SP4N LAPOR! kepada seluruh kelompok masyarakat ditentukan dari penyusunan strategi komunikasinya.

Ia berpendapat, strategi komunikasi Lapor Sleman dan SP4N LAPOR! harus mencakup dua misi besar, yaitu dari eksternal dan internal. Dari segi eksternal dilihat dari masih banyaknya masyarakat yang masih belum mengerti tentang Lapor Sleman dan SP4N LAPOR! Sementara dari segi internal dilihat dari target audiens, kanal atau media yang digunakan, pesan atau konsep pesan, dan parameter ukuran.

“Yang harus didiskusikan pertama kali adalah bagaimana seharusnya dua hal tersebut bisa menjadi acuan kita sebagai ukuran untuk menyusun strategi komunikasi,” jelas Hafidullah.

Selain itu, Hafidullah juga menyebutkan bahwa input data masyarakat menjadi titik tekan dari Lapor Sleman dan SP4N LAPOR!.

“Karena input data ini yang kemudian akan menentukan layanan publik seperti apa yang diperlukan oleh warga Sleman,” tambah Hafidullah.

Hal senada juga disampaikan oleh Erwan Sudiwijaya, Dosen dan Peneliti dari Ilmu Komunikasi FISIP UMY. Ia menekankan mengenai pentingnya meningkatkan input data masyarakat, khususnya pada media digital seperti layanan Lapor Sleman dan SP4N LAPOR!. 

“Karena jika saya lihat konsep Lapor Sleman dan SP4N LAPOR! ini sudah lebih terkesan digital,” imbuhnya.

Erwan menambahkan, strategi komunikasi yang diterapkan saat ini harus memperhatikan perkembangan teknologi dan pola komunikasi masyarakat, di mana terjadi perubahan pemanfaatan media dari media konvensional menjadi media digital, sehingga dapat berpengaruh dan menimbulkan masalah bagi sebagian kelompok masyarakat.

“Strategi komunikasi yang akan diterapkan pada Lapor Sleman dan SP4N LAPOR ini tidak luput dari masalah yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas yang menggunakan layanan ini,” ungkap Erwan.

Menanggapi permasalahan yang ada, Doddy, Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) menyarankan  untuk menyediakan platform atau metode khusus yang bisa dimanfaatkan oleh para penyandang disabilitas di Layanan Lapor Sleman dan SP4N LAPOR!.

“Sehingga pihak Lapor Sleman dan SP4N LAPOR bisa mengetahui apa saja yang ingin disampaikan oleh para penyandang disabilitas itu melalui platform tersebut,” ungkap Doddy.

Sementara Astuti dari Kelompok Wanita Tani Kabupaten Sleman mengusulkan, untuk menyosialisasikan Lapor Sleman dan SP4N LAPOR! ini dengan sesederhana mungkin.

“Selain karena lansia, mungkin terbatasnya kepemilikan terhadap gadget yang tidak semua pada lansia memilikinya untuk berkomunikasi melalui digital,” ujar Astuti. (Rep Yoga/Elvira)