Delapan Kecamatan di Blora Zona Merah

:


Oleh MC KAB BLORA, Senin, 14 Juni 2021 | 15:35 WIB - Redaktur: Juli - 569


Blora, InfoPublik - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Blora, Jawa Tengah menginformasikan dari 16 kecamatan di wilayah kabupaten setempat sebanyak delapan kecamatan berzona merah atau risiko tinggi.

Delapan kecamatan itu adalah Blora, Kedungtuban, Cepu, Banjarejo, Ngawen, Kunduran, Jepon, dan Randublatung.

Berikutnya, tiga kecamatan zona kuning (risiko rendah), yakni Kecamatan Bogorejo, Sambong dan Japah.

Selanjutnya, lima kecamatan berzona orange (risiko sedang), yakni Kecamatan Todanan, Jati, Kradenan, Tunjungan dan Jiken.

Berdasarkan monitoring data COVID-19 terkini, Senin (13/6/2021), pukul 12.21 WIB, dari 7.640 kasus positif COVID-19 di Kabupaten Blora, sembuh sebanyak 6.831 orang.

Kemudian dirawat di rumah sakit 67, dirawat isolasi mandiri 344 orang. Sedangkan meninggal dunia, 398 orang. Pemeriksaan swab test  yang telah dilakukan 30.751 orang.

Pemerintah Kabupaten Blora terus melakukan upaya dan menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesahatan COVID-19.

Swab Test Antigen dan PCR gencar dilaksanakan petugas medis. Vaksinasi COVID-19 juga terus dilaksanakan untuk masyarakat.

Sementara itu, menyusul ada 23 tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar COVID-19, saat  ini Puskesmas Banjarejo, Blora, disterilisasi. Untuk sementara pelayanan dialihkan ke Puskesmas tetangga, yakni Ngawen dan Blora.

Plt Kepala Dinkes Blora, Edy Widayat ketika dikonfirmasi menyatakan, penutupan sementara Puskesmas Banjarejo itu untuk keperluan sterilisasi. 

‘’Ya untuk sementara ditutup untuk kepentingan sterilisasi. Untuk sementara pelayanan dialihkan ke Puskesmas Ngawen dan Blora,’’ jelas dia, Minggu (13/6/2021).

Disampaikan bahwa, diduga ada keterkaitan dengan klaster hajatan di Desa Balongsari, Kecamatan Banjarejo,  sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) Puskesmas setempat terpapar COVID-19. Pada awalnya tercatat ada 7 orang yang terpapar, dan belakangan ada tambahan, sehingga jumlah total ada 23 orang.

Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Sutik ketika dihubungi membenarkan jika jumlah nakes di Puskesmas Banjarejo yang terkena COVID-19 ada 23 orang.

Edy Widayat mengingatkan, menyusul kasus COVID-19 di Blora masih menunjukkan tren naik,  warga diimbau tetap terus melakukan protokol kesehatan dalam semua kegiatan.

Terkait, munculnya klaster hajatan  di Desa Balongsari, Kecamatan Banjarejo, diketahui ada 35 warga setempat sesuai hasil swab test, terpapar COVID-19, menurut Edy Widayat, perkembangan sudah positif membaik.

Lebih lanjut kata dia, arena tidak ada gejala lanjutan, dalam waktu dekat ke -35 warga Balongsari yang terpapar tidak lagi harus menjalani isolasi mandiri. "Sudah lebih  dari 9 hari ke -35 warga itu perkembangannya sudah positif membaik sehingga tidak lagi menjalani isolasi mandiri," kata Edy Widayat. (MC Kab.Blora/Teguh).