Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore Minta Pimpinan OPD Pemkot Tidore Kerja Kalaborasi

:


Oleh MC KOTA TIDORE, Selasa, 23 Maret 2021 | 10:40 WIB - Redaktur: Kusnadi - 307


Tidore, InfoPublik - Para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, diminta agar saling berkolaborasi dalam bekerja. Hal ini untuk menyukseskan visi dan misi periode kedua Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim dan Wakil Wali Kota Muhammad Sinen. Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen, di ruang kerjanya, Senin (22/3/2021).

Muhammad Sinen mengatakan, para pimpinan OPD harus melepas ego sektoral dan kembali membangun kerja-kerja kolaborasi. Pasalnya, kebiasaan mempertahankan ego sektoral merupakan kelemahan Pemerintahan AMAN jilid I, “Sehingga ke depannya, ego-ego yang tidak mau saling mendukung sudah harus dihilangkan,” jelas Muhammad.

Muhammad Sinen juga menyatakan, program pengembangan wisata, misalnya, butuh dukungan bersama sebab bukan serta-merta menjadi tanggung jawab Dinas Pariwisata semata. Instansi lain seperti Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum harus fokus pada aspek konektivitas dan infrastruktur, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi fokus pada penataan wilayah kuliner, sementara Dinas Perumahan dan Permukiman fokus soal pembebasan lahan dan seterusnya, "sehingga dengan begitu dalam setahun kita sudah bisa melihat hasilnya," tekannya.

Orang nomor dua di Pemkot Tidore ini juga menegaskan bahwa apabila ke depan masih terdapat OPD yang tidak mau membangun kerja sama dalam menyukseskan program Pemerintah, terutama di sektor budaya dan pariwisata, maka tak akan segan-segan melakukan evaluasi bahkan menggantikan pimpinan OPD tersebut. “Kami akan gantikan, dalam jangka waktu kepemimpinan 3 Tahun 8 bulan, maka apa yang menjadi visi misi Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen di periode kedua ini sudah harus tuntas dikerjakan,” ucapnya.

Muhammad yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Utara ini menambahkan, Tidore Kepulauan ini punya banyak potensi wisata yang harus diperhatikan. Selain Pulau Maitara, ada juga Ake Sahu, Tugulufa, Pulau Failonga, Wisata Pantai Balbar, hutan mangrove di Guraping, dan lain-lain. Semua ini butuh perhatian dan kerja sama yang baik untuk dikembangkan.

“Untuk memastikan kerja-kerja kolaborasi yang terukur, ke depannya saya akan meninjau langsung tempat wisata yang akan dikembangkan. Saya akan mengajak kepala-kepala dinas untuk ikut serta guna menginventarisir dan mengakomodir apa yang menjadi kebutuhan masyarakat maupun kebutuhan dalam rangka pengembangan pariwisata,” tutupnya. (MC Tidore/Shl)