:
Oleh MC KAB BULUNGAN, Senin, 28 September 2020 | 14:36 WIB - Redaktur: Tobari - 527
Bulungan, InfoPublik – Di masa pandemi seperti saat ini, membuat masyarakat di RT 8 Desa Sekatak Buji, Kecamatan Sekatak harus memutar otak untuk bisa bertahan hidup khususnya untuk kebutuhan sehari-hari akibat dampak dari lockdown lokal yang dilakukan.
Upaya warga ialah dengan memanfaatkan lahan perusahaan yang tak terpakai untuk bercocok tanam. Ialah di wilayah Mantalapan begitulah masyarakat menyebut daerah tersebut, yang mana merupakan kawasan konsesi PT. Pipit Mutiara Indah (PMI).
Sejak awal pandemi, perusahaan ini memberlakukan lockdown guna pencegahan masuknya Covid-19 di wilayah mereka, sehingga masyarakat yang bermukim di daerah tersebut pun terbatas pergerakannya, khususnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dengan kondisi tersebut pula, pihak perusahaan memberikan perhatian berupa masyarakat boleh berkegiatan bercocok tanam pada lahan yang belum terpakai yang luasnya kurang lebih 2 Hektare (Ha), untuk menunjang kehidupan masyarakat setempat.
Dikatakan Sekretaris Ispo (Indoesia Sustainable Palm Oil) PT. PMI M. Furqon, awalnya memang ada CSR bekerjasama dengan PKK desa berkaitan dengan pemanfaatan perkarangan, yang diwujudkan di Desa Sekatak Buji, yang mana lokasinya di samping kantor desa, namun lokasi tersebut terbatas.
“Sehingga kita pindahkan ke lokasi perusahaan ini,” ungkapnya saat ditemui, Minggu (27/9)
Lokasi baru ini lanjutnya telah berjalan kurang lebih satu tahun, dimana masyarakat maupun mengisinya lahan tersebut dengan berbagai jenis sayur-sayuran hingga buah-buahan, seperti semangka maupun melon.
“Jika berbicara potensi, memang cukup berpotensi dalam artian cukup untuk masyarakat di RT 8 ini sehingga mereka tidak perlu keluar untuk memuhi kebutuhan sehari-harinya. Artinya potensi ekonominya ada, berputar di wilayah ini,"Jelasanya.
Sementara itu ketua RT 8 Desa Sekatak Buji, Masriadi Muslim mengatakan sejak lockdown, pihak perusahaan memberikan kelonggaran kepada masyarakat untuk mengelola lahan.
“Kebetulan kita juga dibina sama PKK, pihak perusahaan memfasilitasi dengan lahan ini meski tidak secara parmanen,” ungkapnya.
Sejak adanya CSR ini, lanjutnya pendapatan ekonomi masyarakat, yang biasanya harus beli keluar, saat ini tidak lagi. Jika pun di masa panen itu dinilai berlebihan maka juga di jual ke luar, khusunya di pusat kecamatan Sekatak.
Untuk itu ia berharap pula agar lahan tersebut bisa dipermanenkan oleh pihak perusahaan untuk kegiatan tersebut sehingga bisa membantu ekonomi masyarakat sekitar.
“Disini ada ratusan jiwa, yang berkerja di perusahaan sendiri itu sudah banyak, belum keluarganya yang lain, misal suami atau istri atau bahkan orang tuanya. Untuk itu kami berharap agar lahan tak terpakai ini bisa diparmanenkan untuk kegiatan seperti ini,” katanya.
Semebtara Pj Kades Sekatak Buji Roni P mengatakan, apa yang sudah ada tersebut sudah sangat luar biasa sekali karena lahan yang sudah ada tersebut dimaksimalkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat maupun ibu-ibu PKK di Mantalapan ini.“Ini juga berkat dukungan perusahaan,” sebutnya.
Untuk itu pihaknya juga sangat mengapresiasi, terlebih kegiatan tersebut juga merupakan pembinaan pihaknya melalui PKK dalam hal pengembangan dan pemanfaatan perkarangan untuk dapat meningkatkan perekonomian warga desa.
Kami juga akan berupaya berkomunikasi dengan pihak perusahaan agar lahan yang ada tersebut bisa terus menerus digunakan untuk kegiatan ini, sehingga tidak bersifat sementara.
"Namun saya juga mengajak masyarat untuk bisa memanfaatkan perkarangan rumahnya untuk kegiatan yang sama, itu juga harus dikembangkan,” katanya.(MC Bulungan/sny/toeb)