Peduli Sesama, Baznas Sumbawa Barat Beri Bantuan Ibu Penjual Keliling.

:


Oleh MC Kab Sumbawa Barat, Selasa, 28 Januari 2020 | 18:13 WIB - Redaktur: Tobari - 376


Sumbawa Barat. InfoPublik - Wajah ceria dan bahagia tergambar dari wajah Rabania (27), seorang pedagang kue keliling di Sumbawa Barat. Ia merasa sangat bahagia karena Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumbawa Barat memberikan bantuan berupa gerobak dorong dan berbagai macam sembako yang dapat digunakan untuk modal membuka usaha.

Kepala Badan Amil Zakat Nasional Ustad H. M. Jafar Yusuf, saat menyerahkan langsung bantuan tersebut di Masjid Darussalam Komplek Kemutar Telu Center Taliwang, Selasa (28/1/2020) mengatakan, bantuan yang diberikan Baznas ini adalah amanah yang memang harus diberikan kepada warga tidak mampu.

“Ini amanah, semoga bantuan ini dapat menjadi modal usaha yang akan meningkatkan taraf hidup Rabania beserta keluarga. Selain sembako dan gerobak, BAZNAS juga memberikan termos air dingin dan panas,” kata H. Jafar.

Baznas hadir untuk memberikan bantuan kemanusiaan di Sumbawa Barat, bantuan ini adalah salah satu program Baznas yaitu usaha ekonomi produktif untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak mampu.

“Semoga yang kami bantu ini suatu saat bisa memberikan infaq lagi kepada yang membutuhkan,” ucapnya.

Sementara itu, Rabania mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan yang diberikan BAZNAS, menurutnya bantuan ini sangat bermanfaat bagi dirinya agar tidak lagi jualan keliling sambil menggendong anaknya yang masih kecil.

“Saya bersama suami sangat senang menerima bantuan ini, saya tidak lagi jualan sambil mengendong anak saya dan lebih mudah jika saya berjualan,” ungkapnya.

Rencananya Rabania akan membuka dagangannya di Komplek Kemutar Telu Center pada malam harinya, dan siangnya digunakan untuk berjualan sayur keliling.

Sebelumnya, Rabania warga Kelurahan Menala Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) ini sehari-hari berjualan keliling Kota Taliwang sambil menggendong anak perempuannya yang baru berumur 2 setengah tahun dengan pendapatan Rp20.000 perhari.

Suami Rabania sehari-hari hanya menjadi buruh bangunan yang tidak setiap hari bekerja.

Berbagai macam presepsi dan anggapan yang beredar di masyarakat tentang keluarga tidak mampu ini, namun sebagai lembaga kemanusiaan, Baznas langsung mendatangi rumah Rabania dan melihat langsung tempat tinggal dan kehidupannya.

Kepada Baznas, Rabania menceritakan keluh kesah yang dirasakan selama hidupnya, terkatung-katung tinggal berpindah-pindah menumpang di rumah orang selama beberapa tahun bersama suami dan dua anaknya. (MC Sumbawa Barat/feryal/teguh/toeb)