Gubernur Ridwan Kamil Resmikan Jembatan Gantung Desa Sukasenang

:


Oleh MC KAB GARUT, Senin, 27 Januari 2020 | 08:13 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 558


Garut, infopublik - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Jembatan Gantung (Jantung) Desa yang menghubungkan Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi & Kelurahan Lengkong Jaya, Kecamatan Karangpawitan, Minggu (26/1/2020).

Turut hadir, Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman, Asisten Pemkesra Nurdin Yana, Kepala DPMD Aji Sukarmaji, Camat Banyuresmi Nurodin, Kades Sukasenang Iwan Ridwan, dan masyarakat sekitar.

Menurut Emil --sapaan Ridwan Kamil, dengan jembatan gantung tersebut, akses anak-anak sekolah membaik. Sebelum ada Jantung Desa, anak-anak Kecamatan Karangpawitan menggunakan rakit untuk bersekolah. Pun demikian dengan anak-anak dari Kecamatan Banyuresmi.

"Anak-anak sekolah menyandung nyawa demi melintasi sungai menuju sekolahnya. Ini adalah salah satu cerita itu. Di sini ada sungai besar Cimanuk yang dulu pernah ada kebencanaan," kata Emil.

"Dan hanya ada fasilitas menggunakan rakit (yang menghubungkan dua kecamatan). Rakit sering terjadi kecelakaan dan tenggelam," tambahnya.

Adapun Jantung Desa merupakan program inovasi dari Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar guna mewujudkan Desa Juara. Ada 23 Jantung Desa yang dibangun pada 2019. Pemilihan lokasi Jantung Desa pun menggunakan skala prioritas, yakni akses ekonomi dan pendidikan.

"Tahun ini (2020) kita perbanyak empat kali lipat, ada 89 dan 8 ada di Kabupaten Garut. Mudah-mudahan bermanfaat. Tadi saya tanya warga, mereka senang tidak ada lagi waswas," ucap Emil.

"Ekonomi dan pendidikan warga bisa lancar berkat jembatan sederhana," ujar sosok yang dinobatkan sebagai Gubernur Desa oleh Apdesi Jabar pada 2019 itu.

Kepala Raudhatul Athfal (setara dengan TK) Nurul Huda Imas Nurhayati sementara itu mengatakan, sebelum ada Jantung Desa, siswa-siswinya dari Kecamatan Karangpawitan mesti menyebrangi sungai Cimanuk untuk sampai sekolah.

Jika musim hujan datang dan arus sungai deras, siswa-siswinya harus menempuh jarak sekitar 15 kilometer."Dengan jembatan ini, anak-anak sudah tidak ada hambatan lagi untuk sekolah karena jembatan ini yang bisa menghubungkan kedua kecamatan,"kata Imas.

"Anak-anak dan orang tua sangat bersyukur. Kalau musim hujan, khususnya dari kecamatan sebelah (Karangpawitan), saya menyarankan agar tidak untuk sekolah karena kalau menyebrang menggunakan rakit, musim hujan terbawa arus. Ada juga yang jatuh,"ujarnya.

Imas pun menyatakan, semangat anak-anak RA Nurul Huda untuk bersekolah tinggi. Selain itu, kata dia, seringkali siswa-siswinya datang ke sekolah dalam keadaan basah kuyup karena jatuh dari rakit.

"Saya salut sama anak-anak. Mereka punya semangat sekolah yang tinggi. Kalau nyebrang pakai rakit, orang tua mereka hanya melihat dari atas. Makanya, dengan adanya jembatan ini, anak-anak pasti lebih semangat untuk sekolah,"kata Imas