Wagub Emil Dardak Sidak ke Produsen Minyak Goreng di Gresik

:


Oleh MC KAB GRESIK, Selasa, 21 Januari 2020 | 18:11 WIB - Redaktur: Tobari - 506


Gresik, InfoPublik - Imbas melonjaknya harga minyak goreng (Migor) curah di Jawa Timur mendapat perhatian khusus dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.

Emil langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke produsen minyak goreng PT Wilmar Nabati Indonesia (WNI) yang berlokasi di Gresik, Selasa (21/1/2020).

Dalam sidak tersebut, Emil didampingi oleh tim Satgas Pangan serta Direktur PT WNI, Saronto Soebagyo.

Seperti diketahui, saat ini harga minyak goreng kemasan di pasar Rp12.286 per liter. Sedangkan harga minyak goreng curah pada tahun ini sudah mengalami dua kali kenaikan harga di Gresik.

"Memang ada penyesuaian harga karena ada kenaikan harga bahan baku. Kami sudah konsultasi dengan Kementerian Perdagangan. Harga tendensi CPO permintaan meningkat cukup signifikan," paparnya, Selasa (21/1/2020).

Pihaknya melakukan pemantauan harga yang diberikan ke distributor. Harga dari distributor hingga ke konsumen. Kemudian, kebutuhan minyak goreng terhadap total belanja rumah tangga secara keseluruhan.

"Kami juga tidak ingin memancing kenaikan latah dari komoditas lain. Karena komoditas lain tidak punya alasan naik," terangnya.

Minyak goreng, lanjut Emil, bagi masyarakat daya beli terbatas, akan lari ke minyak goreng curah. Harga minyak goreng curah juga naik.

Pada pekan ini harga minyak goreng curah dijual seharga Rp12.214 dibanding pekan lalu Rp 11.714 atau naik Rp500.

"Ada kecurigaan minyak goreng curah naik lebih mahal daripada harga kemasan paling sederhana yang dimiliki pabrik-pabrik. Kita coba tes market harga kemasan seperti ini," tegasnya.

Harga minyak goreng kemasan bantal akan dijual di pasar. Saat ini minyak goreng kemasan bantal baru dijual di wilayah Indonesia timur.

Tujuannya agar masyarakat membeli dengan kemasan lebih higienis. Kemudian harga curah tidak naik lebih dari produksi.

"Adanya ini (minyak kemasan bantal) bisa tidak koreksi harga kalau ada tingkatan harga yang tidak proporsional. Karena minyak goreng agak kerasa naiknya," tuturnya.(Willy Abraham/Edited by Diskominfo Gresik/toeb)