:
Oleh MC KAB GRESIK, Jumat, 10 Januari 2020 | 16:24 WIB - Redaktur: Tobari - 264
Gresik, InfoPublik - Terkait rencana pembangunan Tanggul Kali Lamong, Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto menyatakan siap mendukung.
“Kami siap, Asalkan Proporsional,” kata Bupati Sambari saat acara Jumpa Pers dengan para Jurnalis Gresik pada Jum’at (10/1/2020) di Ruang Puteri Cempo Kantor Bupati Gresik.
Saat itu Bupati didampingi oleh Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim, Kepala Inspektorat Kabupaten Gresik Edi Hadi Siswoyo, Kepala BPBD Gresik Tarso Sugito serta Kabag Humas dan Protokol Reza Pahlevi.
Bupati sebagai pengarah sudah membentuk Tim pembangunan tanggul Banjir Kali Lamong. SK yang masih berupa draft ini memutuskan bahwa tim ini beranggotakan para Kepala OPD terkait, Camat dan Muspika dari wilayah yang akan terkena proyek ini.
Tim ini akan bertugas melakukan koordinasi BBWS bengawan Solo, meminta rekomendasi kepada yang berwenang untuk inventarisasi wilayah yang dilalui Kali Lamong.
Serta, pendataan dan inventarisasi lahan, pendataan status hukum tanah, melakukan penyuluhan, sampai menjadi saksi saat pembayaran ganti rugi dan lain-lain.
“Yang jelas, tim ini tidak bisa membuat keputusan sendiri terkait pembuatan tanggul Kali Lamong. Mereka harus berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo, Pemprov Jawa Timur, Pemkab Mojokerto, Pemkab Lamongan dan Pemkot Surabaya,” jelasnya.
Untuk kebutuhan normalisasi ini, Bupati mengaku masih menunggu dari pihak yang berwenang untuk menentukan jumlah dan tempat lahan yang harus dibebaskan. Serta semua informasi tehnis tentang pembuatan tanggul tersebut.
“Berapa lebar, panjang, dan ketinggiannya ? berapa jumlah pintu airnya dan dimana ? hal ini penting karena ketinggian tanggul misalnya, bukan berarti semakin tinggi tanggul itu semakin baik dan aman,” katanya.
Menurut Bupati, dalam lampiran Perpres 80 tahun 2019 telah dianggarkan dana Rp1,04 triliun. Sedangkan panjang Kali Lamong mulai Lamongan sampai Surabaya sepanjang 103 km. Untuk Kali lamong yang mengalir di wilayah Gresik 50,7 km, di Lamongan 52,3 km dan di Surabaya hanya 7 km.
“Mari kita duduk bersama untuk mencari solusi terbaik. Biarkan Pemerintah pusat melalui BBWS Bengawan Solo untuk mengambil keputusan yang paling tepat. Jangan bicara sendiri-sendiri,” harapnya.
Sementara Kepala BPBD Kabupaten Gresik menyampaikan update banjir di Kabupaten sampai pagi hari ini yang katanya sudah semakin surut namun sudah bergeser ke wilayah lain.
“Untuk hari ini terhitung sejak Kamis (9/1/2020) sore kemarin wilayah Balongpanggang dan Benjeng sudah surut, namun bergeser ke wilayah Cerme, Menganti Kedamean dan Cerme,” kata Tarso Sugito.
Desa terdampak yaitu 14 Desa di Wilayah Kecamatan Cerme, 4 Desa di Wilayah Kecamatan Menganti dan 1 desa di wilayah kecamatan Kedamean yaitu Desa Cermenlerek,” katanya. (sdm/edited by Diskominfo Kab. Gresik/toeb)