:
Oleh MC KAB GRESIK, Rabu, 27 November 2019 | 18:47 WIB - Redaktur: Tobari - 378
Gresik, InfoPublik - Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto memastikan pihaknya akan bersikap netral pada Pemilukada yang akan berlangsung pada 23 September 2020.
Selain menyatakan sikap netralnya, Sambari juga menyatakan dirinya tidak akan mencalonkan menjadi Wakil Bupati Gresik atau turun jabatan.
Pernyataan Bupati ini terkait penyebutan oleh Ketua KPU Gresik Akhmad Roni yang memaparkan tentang pencalonan Bupati dan Wakil Bupati Gresik, katanya calon diajukan oleh Partai Politik/Gabungan Partai Politik, Perseorangan, dan Tidak boleh “turun jabatan”.
Bagi PNS, DPR/DPRD, BUMN/D, TNI/Polri, serta Kepala Daerah Lain maka harus mengundurkan diri terlebih dahulu.
“Meskipun diperkenankan sekalipun, Saya tidak akan mencalonkan diri menjadi Cawabup atau turun jabatan” tegas Sambari saat memimpin rapat Forkopimda Gresik yang bertema Persiapan Pemilukada 2020 yang berlangsung di Ruang Graita Eka Praja, Rabu (27/11/2019).
Selain seluruh anggota Forkopimda, pada Rapat kali ini dihadiri oleh Wakil Bupati Gresik Dr. Mohammad Qosim, Ketua DPRD Gresik, Ketua KPU dan perwakilan dari Bawaslu Gresik, seluruh Kepala OPD, dan Muspika se Kabupaten Gresik.
Memang selama ini muncul desas desus bahwa ada kemungkinan Bupati Sambari yang masa jabatannya berakhir pada 17 Pebruari 2021 akan mencalonkan menjadi Cawabup Gresik untuk Pemilukada mendatang.
Kini jelas bahwa orang nomer satu di Gresik ini sudah menyatakan tidak akan mencalonkan diri pada pemilukada Gresik 2020.
Bupati juga menyampaikan pemantauannya selama ini. Bahwa meskipun Pemilukada Gresik sudah di ambang pintu, namun di Gresik masih tetap tenang.
“Saya belum menjumpai adanya pemasangan banner dan foto secara massive. Keadaan ini menurut saya juga baik. Mungkin para bakal calon pasangan Bupati tengah mendukung pemerintah dalam kebersihan lingkungan,” seloroh Bupati.
Pernyataan Bupati ini ditanggapi oleh Ketua DPRD Gresik Ahmad Yani, katanya, meskipun gambarnya sedikit atau bahkan tidak ada, namun di media sosial sudah ramai. Jadi yang meramaikan pemilukada Gresik ini adalah kaum milenial.
Pada Pemilukada 2020, Ketua KPU Gresik Akhmad Roni telah mengajukan anggaran Pemilukada sebesar Rp74 miliar. Dari jumlah itu, Roni mengaku 71,4% dialokasikan untuk honor termasuk honor ad hoc dan 28,6% untuk kebutuhan barang dan jasa.
Pemilukada kali ini menggunakan sistem pemilihan satu putaran, jadi tidak ada Putaran Kedua. Calon yang memperoleh Suara terbanyak ditetapkan sebagai pemenang, tanpa adanya batasan minimal.
"Pasangan calon tunggal dinyatakan sebagai pemenang,apabila memperoleh 50% Suara atau lebih,” katanya. (sdm/edited by Diskominfo Kab. Gresik/toeb)